TEMPO.CO, Tangerang – Empat belas orang terluka setelah menguji ilmu kebal yang mereka pelajari dari seorang dukun. Peristiwa ini terjadi di Kampung Rawa Kopi, Desa Gaga, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, Jumat lalu. “Mereka menderita luka bakar akibat siraman air keras sejenis asam sulfat,” kata Kepala Kepolisian Resor Metro Tangerang Kota Komisaris Besar Harry Kurniawan, Senin, 27 November 2017.
Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Metro Tangerang Kota Ajun Komisaris Besar Deddy Supriyadi mengatakan para korban belajar ilmu kanuragan dari dukun bernama Didi, seorang pendatang dari Lampung. "Korban berusia antara 19-52 tahun," katanya.
Berdasarkan keterangan korban, kata Deddy, mereka ingin menjajal ilmu yang didapat dari Didi. Ujian ini dilakukan sendiri oleh sang guru terhadap 14 muridnya di sebuah kontrakan milik Haji Mansur di Pakuhaji. "Mereka dites mencuci tangan dengan air keras," tuturnya.
Awalnya para korban tidak merasakan sakit saat menjalankan “ritual” itu. Namun, beberapa jam kemudian, mereka merasa tangannya kepanasan dan melepuh. “Keesokannya mereka baru berobat di RS Mitra Husada Teluk Naga,” ucap Deddy.
Dari 14 korban yang belajar ilmu kebal itu, tujuh di antaranya sudah membaik dan diperkenankan pulang. Sedangkan sisanya masih perlu mendapat perawatan intensif di rumah sakit. Mereka menderita luka bakar di kedua tangan, dari ujung jari sampai siku. "Kulit mengelupas dan menghitam," ujar Deddy.