Tempo.co, Jakarta - Polisi menggerebek kelompok pengedar narkoba di sebuah hotel di Grogol, Jakarta Barat, Selasa, 13 Desember 2017. Empat pengedar dibekuk dan satu lagi tewas ditembak karena melawan saat diringkus. Jaringan itu telah beroperasi selama 3 tahun dan peredarannya mencakup Palembang, Riau, Batam, Jakarta, Bandung, Surabaya, Banjarmasin, dan Palu.
Tersangka yang ditangkap itu adalah DS, 31 tahun, ZA (35), FA (27), dan ME (22). Sedangkan tersangka yang tewas bernama Ariyadi. Pria 34 tahun itu diduga berperan sebagai bandar. Polisi saat ini tengah memburu Mr. Bro yang disinyalir menjadi pemasok narkoba kepada Ariyadi. "Ariyadi berusaha merebut senjata petugas, sehingga kami melakukan tindakan tegas," ujar juru bicara Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono, di Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur, Rabu, 13 Desember 2017.
Secara keseluruhan barang bukti yang disita adalah delapan paket sabu seberat 5,1 kilogram, satu buah koper merk President warna biru, dua kantong plastik klip kecil sabu dengan berat 0,94 gram, satu buah dus ponsel berisi 18 butir pil ektasi warna merah muda, empat buah timbangan elektrik, satu set alat hisap sabu, 12 ponsel, dan satu buah mobil Toyota Soluna.
Para tersangka bakal dijerat menggunakan Pasal 114 ayat 2 Sub 112 ayat 2 Undang-undang RI nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika dengan ancaman hukuman 20 tahun penjara atau seumur hidup.
Sindikat ini terungkap setelah polisi menurunkan tim untuk melakukan penyamaran selama satu bulan. Kemarin, tim mendapat informasi kelompok itu tengah berkumpul di sebuah hotel di Jakarta Barat. Polisi mendatangi hotel dan meringkus empat tersangka. Dari tangan mereka disita satu buah tas berisi sabu dan alat isapnya.
Selanjutnya polisi mendatangi tempat tinggal Ariyadi dari sebuah apartemen di Cengkareng, Jakarta Barat. Di sini ditemukan 18 butir pil ektasi dalam dus kemasan telepon selular.
Aryadi kemudian digelandang untuk menunjukan keberadaan Mr. Bro sebagai pemasok narkoba dari Malaysia. Namun dalam perjalanan, Ariyadi berusaha kabur dan merebut senjata pengawal. Lantaran dianggap membahayakan, Ariyadi akhirnya ditembak dan tewas.