Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kaleidoskop 2017: Polusi Udara Jakarta Ancam Atlet Asian Games

image-gnews
Presiden Joko Widodo didampingi Menteri PUPR Basuki Hadimuljono meninjau renovasi Stadion Utama GBK, Jakarta, 19 Oktober 2017. Menteri PUPR menjelaskan, di GBK ada 13 sarana olahraga yang diresmikan, serta sarana olahraga di Pelembang dan 10 tower Wisma Atlet di Kemayoran, dengan total anggaran sebesar Rp 6,2 triliun.TEMPO/Fakhri Hermansyah
Presiden Joko Widodo didampingi Menteri PUPR Basuki Hadimuljono meninjau renovasi Stadion Utama GBK, Jakarta, 19 Oktober 2017. Menteri PUPR menjelaskan, di GBK ada 13 sarana olahraga yang diresmikan, serta sarana olahraga di Pelembang dan 10 tower Wisma Atlet di Kemayoran, dengan total anggaran sebesar Rp 6,2 triliun.TEMPO/Fakhri Hermansyah
Iklan

Data Kualitas Udara

Data tren kualitas udara yang dilakukan Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta menunjukkan pada tahun 2016, hanya 26 hari (12%) dengan kategori baik, ada 245 hari (71%) dengan kategori sedang, lalu 93 hari (17%) dengan kategori tidak sehat dan 1 hari dengan kategori sangat tidak sehat.

Untuk pencemaran partikel debu ukuran 10 mikron (PM10) rata-rata harian telah melampaui baku mutu udara ambient sebesar 50 µg/m3.  Demikian halnya pencemaran PM2.5 rata-rata hariannya juga melampaui baku mutu udara ambient yaitu 25 µg/m3.

Sumber pencemaran PM10 dan PM2.5 itu berasal dari transportasi (47%), industri (22%), domestik (11%), debu jalanan (11%), pembakaran sampah (5%), dan konstruksi bangunan (4%).

“Dampak yang ditimbulkan PM10 biasanya bersifat akut pada saluran pernafasan bagian bawah seperti pneumonia dan bronchitis baik pada anak-anak maupun pada orang dewasa,” kata Puput, panggilan akrab Ahmad Safrudin.

Baca juga: Jakarta dan Palembang Harus Bebas Difteri Sebelum Asian Games

Pencemaran karbon monoksida (CO) di udara ambient Jakarta relatif rendah, masih jauh di bawah standard 10.000 µg/m3 dengan rentang 18 – 128 µg/m3. Namun sayangnya, kata Puput,  pencemaran CO di pinggir jalan tidak diukur dan atau datanya tidak disajikan.

Menurutnya, hal ini penting mengingat parameter CO memiliki sifat yang cepat terurai di udara ambient oleh pengaruh meteorologi. Namun untuk konsentrasi tinggi di pinggir jalan relatif bertahan lama seiring dengan tingginya kepadatan lalu lintas yang tiada henti, terutama kurun waktu jam 06.00 – 20.00. “Tentu hal ini sangat membahayakan kesehatan masyarakat,” ujarnya.

Polusi sulfur dioksida (SO2) di udara ambient Jakarta relatif tinggi dan melampaui baku mutu rata-rata harian yang sebesar 20 µg/m3. Bahkan cenderung meningkat konsentrasi SO2 sejak pertengahan 2016.

Sumber utama SO2 adalah penggunaan BBM yang melampaui 50 ppm (part per millions) yaitu 100-200 ppm untuk bensin dan di atas 2000 ppm untuk solar.

Puput menjelaskan kondisi itu terjadi karena Indonesia terlambat mengadopsi teknologi kendaraan standard Euro 4 dengan bahan bakarnya yang maksimum harus berkadar belerang 50 ppm.

Selain itu diindikasikan penggunaan marine fuel (solar untuk kapal) yang umumnya memiliki kadar belerang 10.000 ppm atau lebih.

Sumber lain adalah penggunaan batu bara pada PLTU sekalipun PLTU ini posisinya berada jauh di luar kota Jakarta, yaitu di Suralaya dan Babelan. Namun faktor arah dan kecepatan angin memungkinkan paparan ini hingga ke Jakarta.

Udara yang tercemar sulfur oksida (SOx) menyebabkan manusia akan mengalami gangguan pada sistem pernafasannya. Hal ini karena gas SOx yang mudah menjadi asam tersebut menyerang selaput lendir pada hidung, tenggorokan, dan saluran nafas yang lain sampai ke paru-paru. Serangan gas SOx tersebut menyebabkan iritasi pada bagian tubuh yang terkena.

“Pengaruh utama polutan SOx terhadap manusia adalah iritasi sistem pernafasan,” katanya. Sementara itu SO2 dianggap polutan yang berbahaya bagi kesehatan terutama terhadap orang tua dan penderita yang mengalami penyakit kronis pada sistem pernafasan dan kardiovaskular.

Simak juga: Sebagian Dana Asian Games 2018 dari Anggaran Olympic Center

Menurut Puput, kualitas udara yang buruk bisa mengakibatkan para atlet terserang penyakit, seperti infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).

Polusi udara juga berdampak pada kebugaran para atlet yang memerlukan 10 hingga 20 kali lipat volume udara untuk bernapas saat berlatih atau bertanding, ketimbang bukan atlet.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dia mengkhawatirkan buruknya kualitas udara di Jakarta berdampak pada menurunnya kemampuan atlet yang berujung pada rendahnya prestasi dan kualitas lomba.

“Di negaranya yang udaranya bagus, misalnya ada atlet yang berlari sejauh 100 meter dengan waktu 10 detik. Ketika Asian Games di Jakarta, bisa-bisa waktu yang ditempuh atlet itu 13 atau 15 detik,” katanya.

Tidak hanya Jakarta, kata Puput, Palembang yang juga menjadi kota penyelenggara Asian Games memiliki kualitas udara yang hampir serupa dengan Jakarta.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno yakin kualitas udara Jakarta akan bagus pada saat berlangsungnya Asian Games. Menurutnya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan melarang kendaraan-kendaraan yang menimbulkan polusi tinggi beroperasi di Jakarta.

“Kami akan pastikan kendaraan-kendaraaan yang mengemisi polusi yang besar akan ditindak 2-3 bulan sebelum Asian Games dan dipastikan mereka tidak bisa beroperasi," ujar Sandiaga kepada wartawan di Jakarta pada 24 November 2017.

Puput menilai langkah yang akan dilakukan Pemerintah Provinsi Jakarta itu tidak cukup. Menurutnya, persiapan yang telah dilakukan pemerintah selama dua tahun dan triliunan rupiah yang telah dikeluarkan, semata-mata hanya untuk pembangunan infrastruktur.

“Melupakan soal kualitas udara dan tak ada persiapan menurunkan pencemaran udara di Jakarta dan Palembang,” ujarnya.

Dia menyayangkan peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan tentang penerapan standar Euro 4 untuk bahan bakar ditunda hingga April 2019. Padahal, kata Puput, Presiden Joko Widodo meminta penerapannya dilakukan sebelum Asian Games dimulai.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pemprov DKI Jakarta Gencarkan Edukasi Polusi Udara

10 jam lalu

Pemprov DKI Jakarta Gencarkan Edukasi Polusi Udara

Dinas Kesehatan dan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta melakukan kampanye edukasi dengan tema 'Udara Bersih Untuk Jakarta', di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Pandawa Tanah Tinggi.


Tidak Sehat, Kualitas Udara Jakarta Terburuk Kedua di Dunia pada Minggu Pagi

2 hari lalu

Foto aerial kondisi polusi udara di kawasan Pelabuhan Muara Angke, Jakarta Utara, Rabu, 13 Desember 2023. Berdasarkan data situs pemantau kualitas udara IQAir pada Rabu, konsentrasi polutan particulate matter 2.5 (PM2,5) di Jakarta sebesar 41 mikrogram per meter kubik dan berada di kategori tidak sehat bagi kelompok sensitif karena polusi. ANTARA/Iggoy el Fitra
Tidak Sehat, Kualitas Udara Jakarta Terburuk Kedua di Dunia pada Minggu Pagi

Jakarta hanya satu level di bawah Delhi (India).


Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

9 hari lalu

Mahasiswa ITB menggelar aksi menolak skema pembayaran uang kuliah melalui platform pinjaman online di depan gedung Rektorat ITB, Bandung, Senin, 29 Januari 2024. Keluarga Mahasiswa ITB mencatat ada 120 orang mahasiswa yang menunggak Uang Kuliah Tunggal atau UKT dan terancam tidak bisa mengikuti kuliah atau dipaksa cuti kuliah. TEMPO/Prima Mulia
Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

Berita tentang kenaikan UKT di ITB masih mengisi Top 3 Tekno Berita Terkini.


Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

10 hari lalu

Sebuah mesin bekerja untuk mengurangi polusi dipasang di sekitar area konstruksi saat polusi udara menyelimuti wilayah Beijing, Cina, 18 Desember 2016. REUTERS/Stringer
Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.


Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

11 hari lalu

Mahasiswa UGM menggelar aksi dalam peringatan Hari Pendidikan Nasional di Balairung UGM Kamis, 2 Mei 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

Topik tentang mahasiswa UGM menggelar aksi menuntut tranparansi biaya pendidikan menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.


Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

12 hari lalu

Foto aerial kondisi polusi udara di kawasan Pelabuhan Muara Angke, Jakarta Utara, Rabu, 13 Desember 2023. Berdasarkan data situs pemantau kualitas udara IQAir pada Rabu, konsentrasi polutan particulate matter 2.5 (PM2,5) di Jakarta sebesar 41 mikrogram per meter kubik dan berada di kategori tidak sehat bagi kelompok sensitif karena polusi. ANTARA/Iggoy el Fitra
Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

Polusi udara yang erat kaitannya dengan tingginya beban penyakit adalah polusi udara dalam ruang (rumah tangga).


Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

12 hari lalu

Kelompok lansia melakukan gerakan senam ringan pada peluncuran Gerakan Senam Sehat (GSS) Lansia di Jakarta, Senin (29/5). (ANTARA/Ahmad Faishal)
Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

Efek polusi udara rumah tangga baru terlihat dalam jangka waktu relatif lama.


Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

13 hari lalu

Pasien penyakit Minamata bawaan Yuji Kaneko di Oruge-Noa, menyantap makanan di sebuah kelompok perawatan untuk orang-orang cacat di Minamata, Prefektur Kumamoto, Jepang, 13 September 2017. Kaneko lahir di Minamata pada tahun 1955 dan semua dari anggota keluarganya penderita penyakit Minamata. REUTERS/Kim Kyung-Hoon
Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

Penyakit Minamata ditemukan di Jepang pertama kali yang mengancam kesehatan tubuh akibat merkuri. Lantas, bagaimana merkuri dapat masuk ke dalam tubuh?


Jakarta Peringkat 10 Kota dengan Udara Terburuk pada Sabtu Pagi

17 hari lalu

Foto aerial kondisi polusi udara di kawasan Pelabuhan Muara Angke, Jakarta Utara, Rabu, 13 Desember 2023. Berdasarkan data situs pemantau kualitas udara IQAir pada Rabu, konsentrasi polutan particulate matter 2.5 (PM2,5) di Jakarta sebesar 41 mikrogram per meter kubik dan berada di kategori tidak sehat bagi kelompok sensitif karena polusi. ANTARA/Iggoy el Fitra
Jakarta Peringkat 10 Kota dengan Udara Terburuk pada Sabtu Pagi

Pada Sabtu pagi pukul 07.02 WIB Indeks Kualitas Udara (AQI) di Jakarta berada di angka 122 atau masuk dalam kategori tidak sehat.


Polusi Udara Bisa Bikin Serangga Salah Pilih Pasangan Kawin

23 hari lalu

Lalat buah. Kredit: Wikipedia
Polusi Udara Bisa Bikin Serangga Salah Pilih Pasangan Kawin

Temuan lainnya adalah keturunan hibrida dari serangga yang salah pilih pasangan karena polusi udara itu kerap kali steril.