TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah pekerja terlihat sibuk di atas proyek Light Rail Transit (LRT) koridor 1 Kelapa Gading-Velodrome di Utan Kayu, seolah tak terpengaruh moratorium konstruksi layang. Aktivitas pengerjaan proyek LRT untuk perhelatan Asian Games 2018 itu masih terasa meskipun dua hari yang lalu pemerintah menetapkan moratorium semua proyek konstruksi layang di Indonesia.
Salah seorang pekerja yang Tempo temui, Khaerul 34 tahun mengatakan dirinya sedang mengerjakan bekisting kolom di bakal stasiun LRT Velodrom. Bekisting adalah cetakan yang terbuat dari kayu agar beton agar dapat dibentuk sedemikian rupa.
"Kami di atas tadi pengerjaan besi kolom (tiang pancang) dan plat (lantai)," kata dia usai turun dari proyek pengerjaan Stasiun LRT Velodrom.
Baca: Tak Masuk Daftar Moratorium, Progres LRT Asian Games 63 Persen
Khaerul mengatakan pengerjaan proyek LRT dengan panjang 5,8 kilometer itu hari ini belum sampai tahap pengecoran karena membutuhkan alat-alat berat. Dari kabar yang ia peroleh, alat berat sementara dilarang untuk digunakan. "Enggak tahu pengecorannya. Karena setahu saya belum, kan alat berat belum boleh masuk," tambahnya.
Sejumlah pekerja terlihat berada di atas proyek Light Rail Transit koridor 1 Kelapa Gading-Velodrome di Kayu Putih, Jakarta Timur, Kamis 22 Februari 2018. Sebelumnya Presiden Joko Widodo telah memerintahkan semua pengerjaan jalan layang (elevated) dihentikan sementara. Tempo/Alfan Hilmi.
Pada jalur LRT Kelapa Gading-Velodrom, yang mengarah ke Jalan Boulevard Raya juga terlihat beberapa petugas naik tangga menuju ke atas proyek LRT yang sudah dipasangi girder. "Ini di atas pengerjaan rel sama persiapan pengecoran aja," ujar salah seorang pekerja, Sunaryo, 30 tahun.
Jalan Kayu Putih Raya siang itu tidak hanya bising oleh suara mesin kendaraan bermotor tetapi juga benturan besi yang berasal dari pengerjaan LRT.
Baca: Moratorium PUPR, Ini Janji Menteri Basuki kepada Anies Baswedan
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memutuskan untuk menghentikan sementara pekerjaan pembangunan jalan layang seperti pemasangan girder dan penggunaan alat berat. Hal ini terkait dengan insiden ambruknya bekisting pierhead pada proyek Tol Becakayu.
Plt. Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR Arie Setiadi Moerwanto mengatakan keputusan tersebut diambil Menteri PUPR Basuki Hadimuljono setelah kecelakaan konstruksi di proyek jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu atau Becakayu. Proyek tersebut dibangun secara melayang atau elevated. "Betul. Ditugaskan oleh Pak Menteri untuk moratorium dulu pekerjaan Kami yang elevated," kata Arie saat dihubungi, Selasa, 20 Februari 2018.
Salah seorang pekerja sedang melakukan pengerjaan kolom di bakal Stasiun Light Rail Transit Kelapa (LRT) Gading-Velodrome, Jakarta Timur usai adanya moratorium jalan layang, Kamis 22 Februari 2018. TEMPO/Alfan Hilmi.
Dari pantauan, belum terlihat adanya aktivitas pemasangan girder di proyek LRT Kelapa Gading-Velodrome. Hari ini tepat sebulan pasca ambruknya girder LRT Kelapa Gading-Velodrome pada 22 Januari 2018 lalu tepat di depan Superindo Pulomas.
Sudah tidak ada bekas runtuhan girder di sana. Yang ada hanya seonggok boks girder yang ditutupi terpal. Beberapa pekerja terlihat beristirahat. Di atasnya, alat pengangkat boks girder, launcher gantry berwarna biru terlihat memanjang menghubungi jalur LRT yang belum dipasangi girder.
"Nggak ada yang bersifat lifting. Pengecoran saja saya disetop sama bos saya sendiri," kata Narto 32 tahun, salah seorang pekerja.
Pengerjaan parapet, yakni dinding jalur LRT Kelapa Gading-Velodrome juga dihentikan. Terlihat bakal parapet yang masih berupa rangka ditutup oleh terpal biru.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan light rail transit(LRT) Kelapa Gading-Velodrome untuk Asian Games berbeda dengan proyek jalan layang Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang lain. Proyek LRT Asian Games 2018 itu terancam molor setelah Kementerian PUPR memutuskan menghentikan sementara seluruh proyek jalan layang.
Lokasi runtuhnya girder di proyek Light Rail Transit Kelapa Gading-Velodrome, Jakarta Timur pada Kamis 22 Februari 2018, tepat sebulan setelah insiden. Terlihat seonggok boks girder yang belum boleh dipasang karena moratorium proyek jalan layang. Tempo/Alfan Hilmi.
"Nanti saya lihat dulu. Saya cek. Karena yang terkait dengan LRT untuk Asian Games memang tetap mendasar. Jadi ini berbeda dengan elevated infrastructure development yang lain," kata Anies Baswedan di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa, 20 Februari.