TEMPO.CO, Jakarta - Suasana duka masih menyelimuti rumah orang tua Grace Gabriella Bimusu, bocah 6 tahun yang menjadi korban pembunuhan. Rumah di RT06 RW11, Perumahan Bogor Asri, Nanggewer, Cibinong, Kabupaten Bogor itu dipasang tenda dan didatangani sanak saudara.
Ayah Grace, Jemi Bimusu mengatakan, hingga saat ini pihaknya terus berharap pihak kepolisian bisa mengungkap pembunuh anaknya. Terakhir kali dirinya mendatangi Polres Bogor pada Jumat 11 Mei 2018 siang.
“Saya datang kesana untuk tanya sudah sejauh mana kasus anak saya dan, polisi bilang sudah berusaha semaksimal mungkin,” kata Jemi saat ditemui di kediamannya, Jumat 18 Mei 2018.
Baca: Memburu Pelaku Pembunuhan Bocah Dalam Karung: Polisi Mohon Doa
Jemi mengatakan, tidak memberikan target kepada pihak kepolisian guna mengusut kematian anaknya.
“Tidak (memberi target), saya percayakan ini sama pihak kepolisian, karena mereka juga bilang banyak kasus yang di pending untuk tangani kasus ini,” kata Jemi.
Sementara terkait upaya lain yang ditempuh oleh pihak keluarga, Jemi mengatakan dirinya bersama sang istri hanya mampu berdoa untuk membantu pihak kepolisian mengungkap kasus tersebut.
“Terakhir ke makam Jumat pekan lalu sebelum dari Polres, untuk mendoakan anak juga supaya tenang,” katanya.
Kepala Kepolisian Resor Bogor, Ajun Komisaris Besar Andy M Dicky mengungkap, sampai saat ini pihak kepolisian masih terus berusaha mengungkap pelaku dibalik tewasnya anak bungsu pasangan Jemi Bimusu dan Immy Nancy Elisa Simatupang tersebut.
“Doakan saja mudah-mudahan, kita bisa segera mengungkap kasus ini,” kata Dicky saat di Mapolres Bogor, Jumat 18 Mei 2018.
Dicky mengatakan, saat ini pihaknya dibantu oleh Pusat Laboratorium Forensik Mabes Polri masih terus melakukan identifikasi pelaku dan motif pelaku dibalik tewasnya Grace.
Berbagai upaya mulai dari mengerahkan anjing pelacak K-9, autopsi tubuh korban hingga meminta keterangan saksi telah dilakukan.
“Puslabfor Mabes Polri masih terus melakukan Scientific Crime Investigation (SCI), selain itu kita juga sudah minta minta bantuan para ulama untuk mendoakan suapaya kami dapat mengusut tuntas pelakunya,” lanjut Dicky.
Saat ditanya soal kesulitan aparat kepolisian dalam mengungkap kasus tersebut, Dicky tak banyak bicara, “Ya kesulitannya kita harus mengidentifikasi pelakunya itu kesulitannya,” kata dia.
“Saya tidak mau menyampaikan terlalu banyak disini, intinya kami saat ini sudah memeriksa 17 orang saksi dan kita masih menunggu hasil autopsi,” katanya menjelaskan kasus pembunuhan di wilayahnya.