TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Terminal Kampung Rambutan Emiral August Dwinanto menyatakan jumlah penumpang mudik pada H-7 Lebaran sudah mengalami kenaikan hingga 100 persen dibanding hari-hari biasa.
"Biasanya sekitar 3.000, tapi sekarang sudah mencapai 6.000 penumpang per hari," ujarnya saat ditemui di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur, Jumat, 8 Juni 2018.
Baca: Mudik, Polisi Buka Tempat Penitipan Kendaraan di Semua Polsek
Ia menuturkan, untuk mengakomodasi lonjakan itu, 352 bus dioperasikan. Jumlah bus itu, kata dia, sebenarnya sama dengan hari-hari biasa. Namun, jika pada hari biasa satu bus hanya mengangkut kurang dari 10 penumpang, saat ini tiap keberangkatan semua kursi selalu penuh terisi. "Jadi saat ini jumlah armada bus yang beroperasi masih normal," ujarnya.
Baca: Lebaran 2018, Ini Fasilitas Baru di Bandara Soekarno-Hatta
Ia menjelaskan, lonjakan paling tinggi penumpang mudik biasanya terjadi pada H-5 hingga H-3 Lebaran. Pada 2017 lalu, lonjakan paling tinggi mencapai 17.465 penumpang dan terjadi pada H-3 Lebaran.
Untuk mengantisipasi lonjakan tersebut, Emeral menerangkan sudah berkoordinasi dengan pihak penyedia jasa bus. Jika diperlukan, armada tambahan akan dikerahkan penyedia jasa bus. Selain itu, bus-bus pariwisata akan dikerahkan untuk membantu.
Baca: 3.910 Fasilitas Kesehatan Disiapkan di Jalur Mudik 2018
Tujuan penumpang terbanyak yang berangkat dari Terminal Kampung Rambutan adalah Jawa Barat, disusul Jawa Tengah, Sumatera, dan Jawa Timur.
Ia mengimbau masyarakat yang ingin pulang mudik ke kampung halaman sebaiknya menggunakan bus umum dibanding sepeda motor. Apalagi, kata dia, kalau jumlah bawaan di sepeda motor berlebihan.