TEMPO.CO, Jakarta - Alumni 212 menggelar unjuk rasa bersama sejumlah elemen masyarakat, Jumat, 6 Juli 2018. Dalam aksi ini mereka menuntut Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo untuk mundur dari jabatannya. "Aksi ini bakal diikuti oleh puluhan ribu orang," kata koordinator unjuk rasa, Fikri Bareno, melalui pesan singkat.
Menurut Fikri, lewat aksi hari ini pengunjuk rasa menuntut juga kepada pemerintah untuk menuntaskan kasus proyek kartu tanda penduduk elektronik atau e-KTP. Selain itu mereka juga mempertanyakan kebijakan pemerintah yang menunjuk Komisaris Jenderal M. Iriawan sebagai pelaksana tugas sementara Gubernur Jawa Barat. "Kami menuntut agar Mendagri dipecat karena kedua kasus itu," ujarnya.
Tuntutan lainnya adalah meminta polisi segera menangkap tiga orang yang diduga menista agama. Ketiganya adalah Sukmawati Soekarnoputri, Victor Laiskodat, dan Ade Armando. "Seruan nasional aksi ini, tegakan keadilan," kata Fikri.
Juru bicara Polda Metro Komisaris Besar Argo Yuwono mengatakan polisi telah disiapkan untuk mengamankan unjuk rasa yang dimotori Alumni 212 itu. Rencananya Jumlah personel yang disiapkan mencapai 6.500 personel. "Kami juga siapkan polisi lalu lintas untuk mengantisipasi kemacetan," kata Argo.