TEMPO.CO, Bekasi - Minat masyarakat di Kota Bekasi untuk menyekolahkan anaknya di Sekolah Dasar Islam belakangan ini semakin tinggi. Karena itu tidak heran jika dalam beberapa tahun terakhir lembaga pendidikan berbasis agama ini terus bermunculan. "Ini karena kemauan masyarakat," kata Kepala Badan Musyawarah Perguruan Swasta Kota Bekasi Ayung Sardu Dauly Kamis, 2 Agustus 2018.
Ayung mengatakan, mayoritas sekolah dasar swasta di Kota Bekasi didominasi sekolah Islam. Misalnya saja di wilayah Kecamatan Bekasi Timur. Dari 24 sekolah dasar swasta 11 diantaranya adalah sekolah Islam.
Sementara itu di Bekasi Barat, jumlah sekolah dasar swasta mencapai 28 yang 19 diantaranya sekolah Islam. Begitu juga dengan di Kecamatan Bekasi Selatan. Dari 24 sekolah dasar swasta, 15 diantaranya sekolah Islam. "Kalau SMP dan SMA Islam, pertumbuhan tidak signifikan," kata Ayung.
Sebagian besar orang tua memilih sekolah dasar Islam karena ingin anaknya mendapat pelajaran agama di tingkat dasar. "Agar sekalian belajar mengaji, karena pelajaran agama lebih banyak," kata Winarsih, warga Pengasinan Kecamatan Rawalumbu.
Winarsih mengatakan, di desanya untuk belajar mengaji cukup datang ke surau. Namun di Kota Bekasi tidak banyak yang seperti itu. "Kalau di perkotaan jarang melihat,” katanya. Kalau pun ada, kata dia, biasanya dikenakan biaya.
Winarsih mengatakan, pendidikan agama sangat penting untuk membentuk karakter anak. Karena itu, pada tingkat lanjutan berencana menyekolahkan anak ke sekolah negeri. "Tidak masalah di sekolah dasar bayar, nanti ketika SMP ke sekolah negeri yang gratis," kata dia.
Pemerhati pendidikan Kota Bekasi, Tengku Imam Kobul mengatakan, pertumbuh sekolah dasar Islam itu menunjukan kebutuhan masyarakat terhadap pendidikan agama tingkat dasar. “Di sisi lain ini memunculkan potensi bisnis,” katanya. “"Sebenarnya ini tren sejak tahun 2000-an."
Pertumbuhan sekolah dasar Islam swasat di Kota Bekasi ini menjadi tantangan bagi Kementeriaan Agama untuk mengelola madrasah negeri lebih baik. "Madrasah negeri di perkotaan sekaran kekurangan murid," kata dia.