Jakarta - Gubernur Jakarta Anies Baswedan meminta dua partai pendukung Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Gerindra bicara baik-baik ihwal kandidat wakil gubernur pengganti Sandiaga Uno. Kursi Wagub DKI Jakarta kosong setelah Sandiaga Uno mendaftar sebagai calon wakil presiden atau cawapres dalam Pemilihan Presiden atau Pilpres 2019.
Baca:
Kesepakatan Wagub DKI Jatah PKS, Gerindra Membantah
Anies Baswedan tak berkomentar panjang selain meminta itu. Menurut dia, dua partai pengusung dalam Pilkada 2017 lalu tersebut sudah seperti sekutu. "Karena itu silahkan dibicarakan baik-baik antar dua partai ini," kata Anies Baswedan di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa 21 Agustus 2018.
Anies Baswedan mengatakan, dua partai itu berhak untuk menyodorkan masing-masing calon pengganti Sandiaga Uno. Tapi Anies Baswedan juga mengungkap kalau sudah ada kesepakatan antara PKS dan Gerindra tentang siapa yang akan menyodorkan nama pengganti Sandiaga Uno. "Bahwa yang mengusulkan nanti adalah PKS," kata Anies Baswedan beberapa hari lalu.
Kesepakatan itu dibantah Ketua Gerindra Jakarta, Muhammad Taufik. Dia tetap menuntut satu nama dari setiap partai untuk dibawa ke DPRD. “Itu kan maunya PKS saja,” kata dia sambil menambahkan, “Sudahlah kok repot, kirim satu nama dari Gerindra kadernya dan satu nama dari PKS kadernya juga, serahkan ke DPRD.”
Baca juga:
Atlet Jepang Terjerat Prostitusi di Blok M, Ini Tanggapan Anies Baswedan
Bikin 4 Atlet Jepang Dipulangkan, Begini Prostitusi Little Tokyo Blok M
Hingga berita ini dibuat belum ada keterangan dari PKS Jakarta ihwal kesepakatan yang disebut Anies Baswedan tersebut. Hanya saja, tak lama setelah nama Sandiaga Uno diumumkan sebagai cawapres mendampingi Prabowo Subianto, Presiden PKS Sohibul Iman juga mengatakan bahwa partainya berhak mendapat kursi Wakil Gubernur DKI.
"PKS memberikan posisi wakil presiden, tentu mereka memberikan hak prioritas kepada PKS untuk menjadi wagub," kata Sohibul di kantor Komisi Pemilihan Umum, Jakarta, Jumat, 10 Agustus 2018.