TEMPO.CO, Jakarta - Petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum atau PPSU menemukan dua mortir saat mengeruk saluran air di wilayah Kelurahan Cipete Utara, Kabayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin, 9 September 2018. “Tim Gegana, unit penjinak bom, sudah diturunkan,” kata Kepala Kepolisian Resor Jakarta Selatan Komisaris Besar Indra Jafar.
Baca: Belum Diketahui Asal Peluru Mortir di Bantargebang
Petugas PPSU yang biasa disebut pasukan oranye itu berasal dari Unit Pengelola Kebersihan (UPK) Badan Air Dinas Lingkungan Hidup Jakarta. Mereka hari ini ditugaskan membersihkan saluran air di lingkungan RT 12 RW 02 Cipete Utara.
Penemuan amunisi jenis bom bukan pertama kali di Jakarta. Pada Januari 2013, Kepolisian Sektor Cipayung mengamankan sebuah granat aktif jenis nanas di Cipayung, Jakarta Timur. Granat tersebut ditemukan oleh seorang penduduk yang kebetulan melintasi Jalan Rambo, RT 06/RW 01, Ceger, Cipayung, Jakarta Timur.
Kemudian, April di tahun yang sama, seorang pekerja bangunan PT Persada Utama Gemilang, Sonhaji Suryono, 60 tahun, menemukan proyektil mortir saat sedang menggali tanah di area proyek di Jalan T.B. Simatupang RT 10 RW 01 Cilandak Timur, Jakarta Selatan.
Sonhaji menemukan mortir ketika sedang menggali tanah. Mortir itu berukuran panjang 40 sentimeter dengan diameter 10 sentimeter. Rekan Sonhaji, Bahrudin, 23 tahun, curiga bila barang yang ditemukan merupakan sejenis peluru. Mereka lantas menghubungi kepolisian.
Baca: Pekerja Bangunan Temukan Proyektil Mortir
Untuk mortir yang ditemukan petugas PPSU di Cipete Utara, kata Indra, masih diperiksa tim Gegana. “Belum tahu (aktif atau tidak). Tapi siapa tahu sudah tidak ada isinya,” ujar Indra.