TEMPO.CO, Jakarta - Pihak Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 70 Jakarta membagikan honor dan sertifikat kepada siswa yang terlibat sebagai penari Asian Games 2018.
Baca juga: Akhirnya, Siswa SMAN 70 Terima Honor Menari Asian Games 2018
Orang tua murid, Fonda Liza, mengatakan honor serta sertifikat diserahkan dari sekolah kepada mereka hari ini. "Uangnya dipegang anak. Dia belum cerita jumlahnya," kata Fonda di SMAN 70, Jalan Bulungan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat, 21 September 2018.
Fonda adalah orang tua siswi kelas 2 SMA bernama Jihan, penari di Asian Games 2018. Menurut Fonda, sebanyak 350 murid SMAN 70 terlibat dalam atraksi pembukaan dan penutupan Asian Games 2018.
Cara pembayarannya dihitung dari jumlah kedatangan saat latihan. "Setiap datang latihan," ujar Fonda. Honor diberikan bersamaan dengan sertifikat keikutsertaan yang dimasukkan ke amplop cokelat ukuran A4.
Berdasarkan pantauan Tempo, puluhan murid SMAN 70, yang didominasi perempuan, duduk lesehan di ruang audio lantai dua. Di depan mereka tampak meja panjang dan kursi yang diduduki dua orang dewasa.
Wakil Kepala SMAN 70 Jakarta Cecep Sulaiman memanggil dan membagikan honor dan sertifikat.
Seorang siswi menyatakan sudah menerima honor dan sertifikat Asian Games 2018. Dari pantauan Tempo, dia tampak memegang sebuah amplop cokelat. "Saya nari saat pembukaan," kata siswi yang tidak mau disebutkan namanya tersebut.
Sebelumnya, Direktur Media dan Hubungan Masyarakat Inasgoc Ratna Irsana mengatakan, untuk penari berasal dari sekolah, uang operasional diberikan melalui sekolah masing-masing.
Baca juga: Siswa Penari Ratoh Jaroe Asian Games: Belum Ada yang Dibayar
Seorang siswa mendapat US$ 15 atau sekitar Rp 200 ribu sekali latihan menari untuk Asian Games 2018. Jika latihan yang diikuti sebanyak 15 kali, total honor yang diterima menjadi sekitar Rp 3 juta per anak. “Inasgoc membayar lewat EO ke sekolah. Dari EO sudah membayar lunas, dan kami punya semua dokumen dan bukti transfernya,” kata Ratna.