Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Di Polda Metro Atiqah Hasiholan Diberondong 16 Pertanyaan Soal...

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

image-gnews
Aktris Atiqah Hasiholan tiba untuk menjalani pemeriksaan terkait kasus kebohongan ibunya, Ratna Sarumpaet di gedung Dirkrimum Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa, 23 Oktober 2018. TEMPO/Adam Prireza
Aktris Atiqah Hasiholan tiba untuk menjalani pemeriksaan terkait kasus kebohongan ibunya, Ratna Sarumpaet di gedung Dirkrimum Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa, 23 Oktober 2018. TEMPO/Adam Prireza
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Penyidik Polda Metro Jaya menanyai aktris Atiqah Hasiholan 16 pertanyaan seputar kasus hoax penganiayaan aktivis Ratna Sarumpaet. "Ada 16 pertanyaan," kata pengacara Atiqah, Insank Nasruddin usai pemeriksaan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu, 23 Oktober 2018.

Sebelumnya, Polda Metro Jaya memeriksa Atiqah Hasiholan sebagai saksi atas kasus penyebaran hoax penganiayaan yang membuat ibunya, Ratna Sarumpaet menjadi tersangka.

Baca : Atiqah Hasiholan Diperiksa, Polisi: Soal Foto Ratna Sarumpaet

Penyidik memeriksa dia di kantor Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro selama 4,5 jam. Usai pemeriksaan Atiqah emoh memberi pernyataan ke wartawan.

Insank mengatakan penyidik menanyai kliennya soal pengetahuannya seputar kasus yang menjerat ibunya. Atiqah, kata dia, lebih banyak tidak tahu soal masalah tersebut. "Makanya pertanyaannya enggak banyak," kata Insank.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan penyidik berupaya menggali keterangan dari Atiqah seputar kasus hoaks Ratna Sarumpaet. Argo mengatakan penyidik menduga Ratna sempat bercerita soal penganiayaan kepada Atiqah. "Dia (Ratna Sarumpaet) cerita sama anaknya kalau dikeroyok, itu yang mau digali," kata Argo.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kasus berita bohong atau hoax yang menjerat aktivis Ratna Sarumpaet berawal ketika dia mengaku dipukuli dan dianiaya saat berada di Bandung, Jawa Barat, pada 21 September 2018.

Simak juga :
Komnas PA Sebut Polisi Terlalu Dini Soal Penyebab Balita Tewas

Belakangan, polisi mengungkap Ratna Sarumpaet tidak dipukuli, melainkan menjalani operasi plastik di sebuah rumah sakit di Menteng, Jakarta Pusat. Polisi kemudian menangkap Ratna Sarumpaet di Bandar Udara Soekarno-Hatta saat hendak terbang ke Santiago, Cile pada 4 Oktober 2018. Esok harinya, polisi menahan Ratna Sarumpaet di Rumah Tahanan Polda Metro Jaya dan menetapkannya sebagai tersangka kasus berita bohong.

Sebelum memanggil Atiqah Hasiholan, polisi telah memeriksa seorang asisten Ratna Sarumpaet yang bernama Ahmad Rubangi. Dari keterangan Ahmad, diketahui Ratna Sarumpaet pertama kali mengungkapkan kebohongannya kepada asisten rumahnya.

M. ROOSENO AJI | ADAM PRIREZA

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Keluarga Kenali Imam Masykur dalam Video Penganiayaan oleh Anggota Paspampres

2 jam lalu

Imam Masykur. Tiktok
Keluarga Kenali Imam Masykur dalam Video Penganiayaan oleh Anggota Paspampres

Keluarga Imam Masykur menanggapi pernyataan dari Pomdam Jaya bahwa video penganiayaan dalam mobil oleh anggota paspampres adalah hoax.


Hasil Autopsi Buktikan Imam Masykur Tewas karena Dianiaya

5 jam lalu

Tiga oknum anggota TNI yang diduga terlibat penculikan dan penganiayaan terhadap Imam Masykur. Istimewa
Hasil Autopsi Buktikan Imam Masykur Tewas karena Dianiaya

Pengacara Imam Masykur menyebut hasil autopsi membuktikan kliennya tewas akibat dianiaya saat diculik


Sekolah di Bekasi Ungkap Penganiayaan Anak oleh Orang Tuanya, Sering Disabet Pakai Hanger

17 jam lalu

Ilustrasi penganiayaan anak. youtube.com
Sekolah di Bekasi Ungkap Penganiayaan Anak oleh Orang Tuanya, Sering Disabet Pakai Hanger

Bocah laki-laki, usia 10 tahun, menjadi korban penganiayaan oleh ayahnya sendiri di sebuah rumah kontrakan di Jatiluhur, Kota Bekasi.


Kasus Pemukulan Petugas dan Perusakan SPBU di Sleman, Ini Temuan Pertamina Jateng

1 hari lalu

Operator dan pengawas SPBU di Sleman Yogyakarta yang menjadi korban penganiayaan mendapatkan penghargaan dan santunan dari Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah (JBT). Dok. Istimewa
Kasus Pemukulan Petugas dan Perusakan SPBU di Sleman, Ini Temuan Pertamina Jateng

Pertamina Jateng mengecam keras aksi penganiayaan belasan orang kepada operator SPBU yang mendukung Program Subsidi Tepat MyPertamina.


Relawan Laporkan Akun Penyebar Kabar Hoax Prabowo Cekik Wamentan ke Bareskrim

2 hari lalu

Ketua Umum Relawan Indonesia Bersatu, Lisman Hasibuan (40) datangi Bareskrim Mabes Polri, Laporkan kasus penyebaran berita hoax atas Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto. Senin, 19 September 2023. TEMPO/Yuni Rahmawati
Relawan Laporkan Akun Penyebar Kabar Hoax Prabowo Cekik Wamentan ke Bareskrim

Ketua Umum Relawan Indonesia Bersatu Lisman Hasibuan akan melaporkan kasus dugaan penyebaran hoax soal Prabowo cekik Wamentan Harvick Hasnul.


Video Berita Puluhan Buaya Lepas ke Sungai Cisadane Beredar Lagi, Ini Pesan BPBD Tangerang

2 hari lalu

Ilustrasi buaya. Sumber: Shutterstock/english.alarabiya.net
Video Berita Puluhan Buaya Lepas ke Sungai Cisadane Beredar Lagi, Ini Pesan BPBD Tangerang

Puluhan buaya disebut hoax, tapi satu buaya pernah didapati di Sungai Cisadane pada Februari lalu


5 Fakta Kapolsek Komodo Aniaya Satpam Bank di NTT

6 hari lalu

Kapolsek Komodo Ajun Komisaris Polisi Ivans Djarat (kiri) berdamai dengan sekuriti Bank BRI Unit Nggorang bernama Guido Andre Sandi setelah insiden penganiayaan di ATM KCU Nggorang, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, 13 September 2023 [istimewa]
5 Fakta Kapolsek Komodo Aniaya Satpam Bank di NTT

Kapolsek Kompdo Ivans Djarat menganiaya seorang satpam bank di NTT gegara ditegur memakai helm saat di ATM. Berikut sederet faktanya.


Kapolsek Komodo Aniaya Satpam Bank, Ini Kata Kompolnas dan Kapolres Manggarai Barat

6 hari lalu

Ilustrasi penganiayaan
Kapolsek Komodo Aniaya Satpam Bank, Ini Kata Kompolnas dan Kapolres Manggarai Barat

Kapolsek Komodo menganiaya satpam bank di NTT menuai reaksi Kompolnas dan Kapolres Manggarai Barat. Ini kata mereka.


Meski Berdamai, Proses Etik Kapolsek Komodo yang Aniaya Sekuriti Tetap Berjalan

6 hari lalu

Kapolsek Komodo Ajun Komisaris Polisi Ivans Djarat (kiri) berdamai dengan sekuriti Bank BRI Unit Nggorang bernama Guido Andre Sandi setelah insiden penganiayaan di ATM KCU Nggorang, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, 13 September 2023 [istimewa]
Meski Berdamai, Proses Etik Kapolsek Komodo yang Aniaya Sekuriti Tetap Berjalan

Kapolsek Kompdo Ivans Djarat menganiaya seorang sekuriti Bank BRI Unit Nggorang bernama Guido Andre Sandi. Marah ditegur memakai helm saat di ATM.


Kapolsek Komodo yang Aniaya Sekuriti Bank Sepakat Berdamai

6 hari lalu

Kapolsek Komodo Ajun Komisaris Polisi Ivans Djarat (kiri) berdamai dengan sekuriti Bank BRI Unit Nggorang bernama Guido Andre Sandi setelah insiden penganiayaan di ATM KCU Nggorang, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, 13 September 2023 [istimewa]
Kapolsek Komodo yang Aniaya Sekuriti Bank Sepakat Berdamai

Namun Ari memastikan proses etik terhadap Kapolsek Komodo tetap dilakukan oleh Propam.