TEMPO.CO, Jakarta - Perkelahian antara pengunjung dan petugas keamanan terjadi di Mybar Cafe Blok M, Jakarta Selatan, pada Sabtu dinihari, 22 Desember 2018. Menurut Kepala Rumah Tangga Gedung Filateal, Darmo, 57 tahun, perkelahian bukan sekali itu saja terjadi.
Baca juga: Perkelahian di Mybar Cafe: Alasan Garis Polisi Dicopot Malam Ini
"Hampir setiap pekan pasti ada keributan dan perkelahian di cafe itu, karena pengunjungnya yang mabuk," kata Darmo yang tinggal di gedung Filateal, depan Mybar Cafe di Jalan Falatehan, Senin, 24 Desember 2018.
Bahkan, kata dia, keributan antara petugas keamanan dan pengunjung yang terjadi pada Sabtu dinihari kemarin terjadi dua kali, yakni pada pukul 01.00 dan 03.00. Beberapa pengunjungnya, ujar dia, kerap mabuk berat hingga berulah kepada pengunjung lainnya.
"Sabtu Minggu pasti ada keributan. Bahkan antarteman saja mereka bisa ribut," ujarnya. "Sering teriak-teriak juga kalau sudah mabuk berat."
Saat terjadi keributan pada Sabtu dinihari lalu, polisi langsung turun dan memasang garis polisi. Namun, pada Senin malam tadi, Anggota Kepolisian Resor Jakarta Selatan telah melepas garis polisi di Mybar Cafe.
Tempo melihat sejumlah polisi melepas garis polisi di Mybar Cafe, sekitar pukul 19.00. Setelah melepas garis polisi tersebut, mereka langsung meninggalkan lokasi menggunakan mobil hitam bertuliskan Kepolisian Resor Jakarta Selatan.
Insiden itu tertangkap kamera pengintai dan rekamannya beredar di kalangan wartawan. Dikabarkan dua orang menjadi korban yang salah satunya diduga anggota TNI.
Baca juga: Kapolri dan Panglima TNI Pastikan Keamanan Perayaan Natal 2018
Salah seorang karyawan Mybar Cafe yang Tempo temui membenarkan bahwa cafe kembali buka mulai malam ini. "Iya sudah buka," katanya singkat.
Kepala Kepolisian Resor Jakarta Selatan Komisaris Besar Indra Jafar belum membalas pesan singkat dan sambungan telpon saat Tempo mengkonfirmasi pembukaan garis polisi di lokasi perkelahian di Mybar Cafe.