TEMPO.CO, Jakarta - RA, 27 tahun, mantan sekretaris seorang pejabat di BPJS Ketenagakerjaan mengaku menjadi korban pemerkosaan. Dia menyebut nama Syafri Adnan Baharuddin sebagai pelakunya. Syafri adalah anggota Dewan Pengawas BPJS Ketenagakerjaan, juga eks auditor BPK RI serta pernah menjadi Duta Besar Indonesia untuk WTO.
Baca: Mantan Sekretaris Pribadi Beberkan Skandal Seks Pejabat di BPJS
Kepada wartawan di kantor Saiful Mujani Research and Consulting, Cikini, Jakarta pada Jumat 28 Desember 2018, RA membeberkan bagaimana ia dipaksa menjalani persetubuhan sebanyak empat kali oleh Syafri.
"SAB melakukannya di Pontianak (23 September 2016), di Makasar (9 November 2016), di Bandung (3 Desember 2017) dan di Jakarta (16 Juli 2018)," kata RA.
RA mengaku pernah putus asa karena berkali-kali mendapat perlakuan itu dan tidak pernah ada yang mempedulikannya. Dia pun pernah mengadukan perbuatan Syafri kepada Dewan Pengawas, namun tidak pernah mendapat tanggapan.
"Pada 2 November 2018 saya betul-betul merasa putus asa dan mencoba bunuh diri,” katanya. “Saya ingin mereka yang menzalimi saya tahu bahwa saya mengakhiri hidup karena apa yang mereka lakukan."
Sebelum niat itu terlaksana, RA bertemu dengan rekan kerjanya. Rekan inilah yang kemudian menyadarkannya. “Dia mengatakan, saya tidak akan memperoleh apa-apa dengan mengakhiri hidup sementara orang yang telah membuat hidup saya menderita akan terus melanjutkan petualangannya,” ujar RA.
Atas dasar itulah RA bertekad mengungkap skandal yang dilakukan mantan atasannya. Dia tidak ingin ada perempuan lain yang menjadi korban berikutnya.
Syafri Adnan Baharuddin tak berkomentar banyak saat diminta tanggapan atas tuduhan pemerkosaan yang ia lakukan. Lewat aplikasi percakapan dalam telepon genggam dia hanya menjawab, "Kita tunggu proses hukum saja."
Baca berita sebelumnya:
Skandal Seks Pejabatnya, Ini Pernyataan BPJS Ketenagakerjaan
Syarif adalah satu dari tujuh anggota Dewan Pengawas BPJS Ketenagakerjaan saat ini. Ia pernah menjadi Auditor BPK RI untuk APBN (2007-2012), Duta Besar Indonesia untuk WTO (2012-2014), Staf Ahli Kementerian Keuangan (2015-2016), Dosen di FE UI, Dosen di STAN.
MIS FRANSISKA DEWI | SSN