TEMPO.CO, Bandung - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan dirinya masih mempelajari keinginan Pemerintah Kota Depok untuk menggunakan Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Regional Lulut-Nambo (Luna), Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor, tanpa harus menunggu rampungnya fasilitas pengolahan sampah moderen yang tengah dikerjakan PT Jabar Bersih Lestari.
Baca juga: Ini 4 Daerah yang Akan Gunakan TPPAS Regional Nambo Bogor
“Saya baru dengar, minggu ini saya rapatkan,” kata Ridwan Kamil di Bandung, Kamis, 3 Januari 2019. Ridwan Kamil mengaku belum bisa memutuskan soal itu. “Terkait yang Luna itu (Depok) mau didahulukan, saya belum ada analisa,” kata Ridwan Kamil.
Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup Jawa Barat Prima Mayaningtias mengatakan, tengah membahas di internal dinasnya soal opsi yang bisa ditawarkan untuk mengatasi masalah pembuangan sampah di Kota Depok. “Kita dari prvinsi kan harus membantu teman-teman kabupaten/kota, pastinya sejauh ada peluangya kita akan bantu,” kata Prima kepada Tempo, Kamis, 3 Januari 2019.
Menurut Prima, opsi yang dibahas di luar pengunaan Nambo di antaranya soal kemungkinan agar Depok membangun fasilitas untuk mengolah sampah yang sudah ada di TPA Cipayung. “Mungkin bisa dikelola kembali dengan teknologi mengolah sampah di tumpukan itu. Memang butuh effort. Atau opsi kedua, dibuang sementara ke Bantargebang sampai 2020,” kata Prima.
Prima mengatakan, soal usul Depok ingin menggunakan fasiltias sanitary landfill yang ada di TPPAS Luna sulit diluluskan. Salah satu pertimbanganya, faslitas sanitary landfill di TPPAS Nambo dirancang hanya untuk menyimpan residu yang sudah tidak bisa diolah kembali lewat teknologi pengolah sampah. “Sanitary Landfill-nya bukan unntuk dibuang langsung seperti TPPAS yang ada,” ucap Prima.
Selain soal perizinan lingkungan, serta perjanjian kerjasama yang telah disepakati dengan PT JBL sebagai pengelola TPPAS Luna, pengerjaan pembangunan fasilitas pengolah sampah PT JBL juga khawatir terganggu dengan lalu-lalang truk yang mengangkut sampah dari Depok.
“PT JBL sekarang tengah fokus menata itu. Karena keinginan Pak Gubernur agar itu bisa menjadi daerah wisata, ‘Nambo tolong ditata supaya kelihatan tidak kayak tempa sampah’,” kata Prima mengutip pernyataan Ridwan Kamil.
Baca juga: Sampah Depok 1.300 Ton Per Hari, Pemkot Kekurangan 135 Truk
Meski begitu, Prima menambahkan, keputusan final soal permintaan Depok tentang penggunaan TPPAS Lulut-Nambo ada di tangan gubernur Ridwan Kamil. “Kita akan sampaikan di rapat agar beliau tahu persis segala peluang yang ada. Mungkin beliau ada jalan keluar yang bisa di ambil kalau sudah di sampaikan,” kata Prima.