TEMPO.CO, Jakarta - Staf pribadi mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yakin elektabilitasnya meningkat sebagai caleg di DPRD DKI menjelang pemilu 17 April 2019. Ini karena surat berisi dukungan yang dibuat Ahok dari balik penjara untuk dirinya.
Baca:
Ahok Minta Pendukungnya Beri Suara untuk Caleg, Ini Isi Suratnya
“Saya pastikan ada dampaknya, Ahokers kan banyak ya di Dapil (daerah pemilihan) saya,” kata Ima Mahdiah, 28, saat dihubungi Sabtu 19 Januari 2019. Dia yakin itu sekalipun belum melakukan cek maupun survei.
Surat dukungan ditulis Ahok 15 Januari 2019. Seorang staf Ahok lainnya telah membenarkan surat itu dan isinya. 'Mohon dukungannya, jangan golput pada Pemilu 17 April 2019 nanti. Saya titipkan surat ini melalui Ima Mahdiah Caleg Dapil 10 PDIP untuk DPRD Provinsi DKI,' isi sebagian surat pendek itu.
Imadya, sapaan akrab Ima Mahdiah, menyangkal surat dukungan dimintanya secara pribadi. Menurut dia, surat awalnya diminta para pendukungnya sebagai syarat kesediaan membantu berkampanye.
Surat tulisan tangan mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tertanggal 15 Januari 2019. Surat ini ditujukan Ahok kepada warga Jakarta di Daerah Pemilihan 10 Kota Administrasi Jakarta Barat, agar jangan golput pada Pemilu 17 April 2019 nanti. Twitter/@Basuki_btp
Baca:
Cerita di Balik Surat Dukungan Ahok untuk Staf Pribadi Byaleg
Sebagai staf pribadi Ahok, politikus PDIP ini diminta pendukung agar ada surat yang dituliskan oleh atasannya kepada warga di daerah pemilihan. “Waktu itu minta ditulisnya kayak gitu, jadi bukan saya yang minta” ujar Imadya.
Politikus PDIP ini bercerita bahwa akhirnya Ahok menuliskan surat sesuai permintaan tersebut. Surat itu kini ditujukan untuk modal kampanye bagi tim suksesnya. “Jadi maksudnya buat pendukung sendiri buat dikasih ke teman-temannya.”