Contohnya, tersangka SH memiliki tiga grup yang memberi tiga jenis pelayanan yaitu video porno dewasa, video porno anak, dan live show. Kemudian, pelayanan di grup live show juga dibedakan menjadi tiga yaitu phone sex, video call sex, dan siaran langsung telanjang.
Sedangkan tersangka RM, selain memberi live show telanjang, juga memfasilitasi siaran langsung berhubungan badan. Pemeran hubungan intim itu berasal dari talent atau model yang disiapkan oleh RM.
RM bakal meminta kesedian para talent, menyediakan tempat dan mengumumkan jadwal siaran langsung hubungan intim kepada para member. "Grup RM ini paling banyak membernya, 400 orang," kata Edy.
2. Sengaja Menggunakan Line
Edy mengatakan, para tersangka sengaja memilih aplikasi Line untuk membuat grup mesum lantaran aplikasi itu sudah jarang digunakan masyarakat. Melalui aplikasi itu pula, admin menyebar undangan kepada calon member untuk bergabung. "Mereka menganggap dengan menggunakan Line, tidak termonitor oleh kepolisian," kata Edy.
Ilustrasi prostitusi/pelacuran. AXEL SCHMIDT/AFP/Getty Images
3. Telah Beroperasi Selama Satu Tahun
Edy mengatakan, grup mesum itu telah beroperasi sejak Januari 2018. Total anggota grup mesum bentukan lima tersangka lebih dari 1200 orang. Sedangkan jumlah talent masih dalam pemeriksaan. Polisi juga belum bisa menyebutkan jumlah keuntungan yang didapat oleh tersangka. "Masih diteliti," ujar Edy Sitepu.