TEMPO.CO, Bekasi - Pemerintah Kota Bekasi mulai mengebut perbaikan jalan rusak dan berlubang akibat curah hujan yang tinggi sejak beberapa pekan terakhir.
"Ada 30 sampai 40 persen jalan yang harus diperbaiki," kata Wakil Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto, Selasa, 5 Februari 2019.
Baca: Penyebab Kota Bekasi Keteteran Perbaiki Jalan-jalan Berlubang
Tri mengatakan sejumlah titik jalan menjadi mudah rusak akibat dibangun menggunakan material aspal. Material itu, kata dia, gampang rusak ketika tergenang air.
Ia pun berjanji pemerintah akan melakukan perbaikan secara permanen ketika memasuki musim kemarau. "Sementara tambal sulam dulu, menggunakan cold mix," kata Tri.
Tri meminta pengguna jalan yang sering melintas di Kota Bekasi untuk bersabar. Menurut dia, tim unit reaksi cepat (URC) setiap hari bekerja untuk melakukan perbaikan jalan rusak di sejumlah ruas jalan. "Sementara kami tempatkan rambu tanda ada jalan rusak," ujarnya.
Baca: Jalan Berlubang Bermunculan di Kota Bekasi, Begini Keluhan Warga
Tempo mendapati sejumlah ruas jalan berlubang, diantaranya di Jalan Chairil Anwar, Jalan Joyomartono, Jalan Juanda, Jalan KH. Noer Ali dan Jalan Jenderal Sudirman. Mayoritas lubang berdiameter mulai 10-20 sentimeter dengan kedalaman lima sampai 10 sentimeter. Pengguna jalan tampak hati-hati ketika melintas di titik jalan berlubang.
Kepala Seksi Pengembangan Jalan dan Jembatan Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kota Bekasi, Idi Susanto mengatakan target perbaikan diprioritaskan pada jalan protokol padat kendaraan. Perbaikan telah dilakukan di sepanjang Jalan KH Noer Ali, terutama di samping Metropolitan Mal. "Kemarin di Kalimalang, hari ini di Jalan Sudirman," kata dia.
Idi mengakui instansinya kewalahan memperbaiki jalan rusak pada puncak musim hujan. Sebab, sejauh ini baru ada dua tim unit reaksi cepat (URC) yang bertugas mengidentifikasi hingga memperbaiki jalan yang rusak.
Sedangkan, kata Idi, titik jalan rusak cukup banyak karena terjadi hampir bersamaan. "Kami akan pertimbangkan membentuk tim setiap kecamatan," ujarnya.