TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menanggapi komentar Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi soal tudingan dendam politik dalam perombakan pejabat DKI. Anies mempersilakan Prasetio untuk berimajinasi.
Baca: Penurunan Jabatan Oleh Anies, Ketua DPRD: Jadi Masalah Baru
"Ya imajinasi orang boleh-boleh saja ya. Kita tidak bisa melarang pemikiran orang," kata Anies di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Rabu, 27 Februari 2019.
Anies melanjutkan, setelah enam bulan menjabat, gubernur memiliki wewenang untuk merotasi atau mutasi pejabat DKI. Menurut dia, rotasi dilakukan atas pertimbangan kinerja pegawai negeri sipil (PNS) dalam 1,5 tahun terakhir.
Artinya perombakan itu tak berkaitan dengan Pilkada DKI 2017, apalagi dendam politik. "Kalau misalnya itu urusannya pilkada, saat itulah (perombakan)," ujar dia.
Sebelumnya, Ketua DPRD DKI Prasetio menilai ada yang janggal dari penurunan jabatan atau demosi pejabat eselon II hingga lurah dan camat yang dilakukan oleh Anies.
Baca: Heboh Kasus Sertifikat Gratis Jokowi, Anies Mutasi Lurah Jumadi
Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu menilai, pemimpin yang telah bekerja baik justru dicopot dan demosi karena perasaan suka dan tak suka (like and dislike) Gubernur Anies. Padahal, lurah dan camat sudah bekerja dan bersikap baik. "Jangan ada dendam politik lah. Pilkada sudah selesai," ucap Prasetio.