TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra DKI Jakarta Mohamad Taufik mengaku tak tahu menahu ihwal penyerahan surat rekomendasi penetapan calon Wagub DKI ke Gubernur Anies Baswedan. Dia menanggapi pertanyaan kenapa hanya Fraksi PKS yang menyerahkan surat itu pada 1 Maret lalu.
Baca:
Pengamat: Lawan Politik Prabowo Ingin Gerindra DKI Khianati PKS
Menurut Taufik, dirinya tak diajak Ketua Dewan Pengurus Wilayah PKS DKI, Sakhir Purnomo, untuk bersama-sama mengirim surat itu. "Tidak tahu saya. Pak Sakhir yang menyerahkan," kata Taufik saat dihubungi, Kamis 7 Maret 2019.
Taufik mengaku kalau hubungan partainya dengan PKS sebagai sesama partai pendukung Anies-Sandiaga di pilkada lalu tak bermasalah. Dia pun santai dan menganggap siapa saja bebas menyerahkan surat rekomendasi penetapan dua nama calon Wagub DKI. "Yang penting segera diserahkan," ucap dia.
Pimpinan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Gerindra DKI resmi memilih dua cawagub DKI. Penandatanganan surat rekomendasi dua calon berlangsung di restoran Aljazeera, Jakarta Pusat, Jumat, 22 Februari 2019. TEMPO/Lani Diana
Sebelumnya, Sakhir seorang diri menyambangi Balai Kota DKI pada Jumat, 1 Maret 2019, membawa surat rekomendasi itu. Surat rekomendasi diserahkan setelah proses panjang sejak Sandiaga Uno memutuskan mundur pada Agustus lalu untuk maju di Pilpres 2019. Proses di antaranya menambahkan tahapan fit and proper test setelah sebelumnya satu kandidat ditambahkan ke dua nama yang sudah lebih dulu ada.
Baca:
Gerindra Sebut Sandiaga Uno Tak Mungkin Jabat Lagi Wagub DKI
Saat surat diserahkan, Anies sedang berada di Singapura untuk menjenguk istri Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono, Ani Yudhoyono. Alhasil, Sakhir memberikan surat tersebut kepada Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah.
Saat ini surat telah diteruskan Anies ke Ketua DPRD DKI. Tahap selanjutnya adalah voting di rapat paripurna untuk menentukan satu dari dua nama itu sebagai Wagub DKI yang baru.