TEMPO.CO, Jakarta -Direktur Utama PT Mass Rapid Transit atau MRT Jakarta William Sabandar mengatakan jarak antar-kereta (head way) selama masa uji coba adalah 10 menit. Dengan durasi tersebut, penumpukan penumpang di tiap stasiun dapat terminimalisir.
"Headway 10 menit mulai dari pukul 08.00 sampai 16.00," ujar William di kantornya, Jakarta Pusat, Selasa, 12 Maret 2019.
Baca Juga:
Baca : Asyik, Mulai Hari Ini Uji Coba MRT Jakarta untuk Warga
Dengan delapan jam waktu operasional itu, total dalam satu hari selama masa uji coba MRT Jakarta akan memiliki 94 perjalanan. Untuk durasi kereta berhenti di setiap stasiun, dari pengamatan Tempo, sekitar setengah sampai satu menit.
Variasi waktu pemberhentian itu disesuaikan dengan ramainya jumlah penumpang di satu stasiun. Misal di Stasiun Bundaran HI dan Stasiun Lebak Bulus yang merupakan stasiun akhir, kereta berhenti sekitar satu menit, sedangkan di stasiun lainnya waktu pemberhentian hanya sekitar 30 detik.
Seorang petugas memperlihatkan stiker yang harus dipakai para peserta uji coba kereta MRT wajib kenakan di Stasiun Bundaran HI, Jakarta Pusat, Selasa, 12 Maret 2019. TEMPO/M Julnis Firmansyah
Hari ini hingga 24 Maret 2019, PT MRT Jakarta membuka uji coba terbuka masyarakat. Bagi masyarakat yang ingin menjajal kereta bawah tanah itu dapat melakukan registrasi melalui laman http://www.ayocobamrtj.com atau langsung melalui aplikasi Bukalapak. Masyarakat harus mengisi form satu hari sebelum keberangkatan.
Simak juga :
Ditanya Penolakan Jadi Park and Ride, Ini Reaksi PIM
MRT Jakarta Fase I melayani rute Lebak Bulus - Bundaran HI. Lintasan sepanjang 16 kilometer itu nantinya akan memiliki 16 stasiun. Dalam uji coba selama 13 hari ini, MRT Jakarta menargetkan 285.600 pendaftar.
Dari pengamatan Tempo saat ikut uji coba, kereta MRT datang tepat waktu dan sesuai dengan jadwal yang tertera. Dengan ketepatan waktu tersebut, jarak tempuh Bundaran HI - Lebak Bulus hanya 30 menit.
