TEMPO.CO, Jakarta - Angka pengangguran di DKI Jakarta sepanjang Februari-Agustus 2018 meningkat, berbeda dengan klaim cawapres Sandiaga Uno dalam debat cawapres kemarin.
Baca: Sandiaga Uno Balik Cawagub DKI Jika Gagal Pilpres? Ini Kata DPRD
Badan Pusat Statistik (BPS) DKI mencatat, jumlah pengangguran mencapai 290,12 ribu orang pada Februari 2018. Angka ini naik 24,72 ribu atau 8,52 persen menjadi 314,84 ribu pada Agustus 2018.
Meski begitu, tingkat pengangguran pada Agustus 2018 menurun 32,10 ribu atau 9,25 persen ketimbang bulan yang sama pada 2017. Data BPS DKI memperlihatkan terdapat 346,95 ribu pengangguran pada Agustus 2017.
Sebelumnya, calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno mengklaim, program OK OCE telah mengurangi pengangguran hingga 20 ribu orang sepanjang 2018. Pernyataan Sandiaga dan data BPS DKI memperlihatkan angka berbeda.
Ketua BPS DKI Thoman Pardosi menyatakan, mekanisme penghitungan data dari BPS DKI berbeda dengan cara hitung pihak OK OCE. Menurut Thoman, bisa saja peserta OK OCE sebelumnya bukan pengangguran. Maksudnya, bisa saja mereka yang telah bekerja mengalihkan profesinya menjadi pengusaha dengan turut serta dalam program OK OCE.
"Jadi dia bukan menyerap langsung tenaga kerja karena belum tentu dia menganggur. Dan itu berdasarkan catatan mereka kan," ucap Thoman.
Baca: OK OCE Disebut di Debat Cawapres, Apa Kabar Kelanjutannya di DKI?
Program OK OCE merupakan salah satu janji kampanye Anies Baswedan -Sandiaga Uno dalam mengurangi pengangguran di Ibu Kota. Sandiaga yang kini mendampingi calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto, menjagokan OK OCE untuk jadi program nasional. Pernyataan itu disampaikannya dalam debat ketiga calon wakil presiden pada Ahad, 17 Maret 2019.