Sebabnya, kata dia, sampai sekarang tidak ada lokasi khusus untuk menaikan dan menurunkan penumpang.
Bahkan, kata dia, pemandangan seperti ini juga terjadi di seluruh stasiun kereta. "Bukan Gondangdia saja. Opang (ojek pangkalan) juga sama. Ada di setiap stasiun," ujarnya.
Pengemudi ojek online masih menurunkan penumpang tepat di pintu masuk Stasiun MRT Lebak Bulus, Jakarta Selatan, 25 Maret 2019. Tempo/Imam Hamdi
Pengemudi lainnya, Faisal Bahri, 24 tahun, mengatakan para pengemudi di kawasan Stasiun Gondangdia, memang sudah berharap adanya tempat khusus menaikan dan menurunkan penumpang. Sebabnya, hampir setiap hari pengemudi ojek online mendapatkan perlakuan diskriminasi dari petugas dinas perhubungan.
"Setiap hari kami dirazia dan kucing-kucingan sama petugas dishub. Sedangkan, ojek pangkalan yang setiap hari juga mangkal di badan jalan tidak ditertibkan," ujarnya.
Ia berharap petugas bisa adil dalam menertibkan yang melanggar. "Kami tahu kalau di jalan memang melanggar ketertiban. Tapi jangan ada perbedaan dalam menertibkan."
Selain itu, sejauh ini juga belum pernah terdengar ada sosialisasi dari operator ojek online untuk tempat mitra mereka mangkal. Tempat ojek online mangkal, kata dia, baru tersedia di Stasiun Gambir. "Di lokasi lain masih memanfaatkan jalan untuk mangkal," ujarnya.
Simak juga :
Macet di Stasiun, PT KCI Klaim 6 Stasiun KRL sudah Atur Ojek Online
Andre, 35 tahun, pengemudi ojek online yang mangkal di jalan di sisi utara Stasiun Gondangdia, mengatakan selama ini tidak ada lokasi yang disediakan operator untuk menaikan atau menurunkan penumpang. "Masih di jalan," ujarnya.
Ojek online yang mangkal di setiap stasiun, kata dia, juga mengikuti karakter penumpang. Menurut dia, penumpang mencari lokasi terdekat untuk naik ojek online. "Jadi kami banyak mangkal di sekitar stasiun."