TEMPO.CO, Jakarta - Corporate Secretary PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta Kamaluddin menyarankan masyarakat yang hendak mencoba MRT naik dari Stasiun Dukuh Atas, bukan dari Bundaran HI. Hal tersebut ditujukan untuk menghindari kepadatan di stasiun Bundaran HI.
Baca: Penumpang Membeludak, Begini Kondisi Stasiun MRT Bundaran HI
“Disarankan menggunakan bus Transjakarta dari Bundaran HI ke stasiun Dukuh Atas. Entrance di Dukuh Atas dibuka semua,” ujar Kamaluddin lewat pesan singkat, Ahad, 31 Maret 2019.
Imbauan tersebut, kata Kamaluddin, hanya berlaku pada hari ini saja. Kepadatan di stasiun Bundaran HI, diduga terjadi karena ini hari terakhir bagi masyarakat yang ingin mencoba MRT secara gratis.
“Dikarenakan masih gratis, penumpukan orang banyak sekali di Bundaran HI,” kata Kamaluddin.
Antrean calon penumpang mengular di tiga pintu masuk stasiun Bundaran HI. Begitu pintu dibuka, masyarakat berebut masuk ke dalam.
Menurut pantauan Tempo, dorong-dorongan sempat terjadi di pintu masuk stasiun MRT Bundaran HI yang berada di depan gedung Pertamina Lubricants.
Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar pada Jumat lalu berjanji mengerahkan seluruh sumber daya, termasuk yang ada di kantor pusat, untuk turun ke lapangan akhir pekan ini. PT MRT mengantisipasi lonjakan penumpang di dua hari terakhir masa pengoperasian gratis sebelum moda transportasi itu beroperasi komersil.
Baca: Evaluasi Jumlah Penumpang MRT, Stasiun Bundaran HI Paling Padat
Ledakan penumpang diperkirakan terjadi pada hari Minggu berdasarkan hasil evaluasi MRT Jakarta selama empat hari pasca peresmian oleh Presiden Joko Widodo, Minggu 24 Maret 2019. Sehari setelah peresmian itu, jumlah penumpang 44 ribu orang. Namun pada hari kedua setelah peresmian melonjak mencapai 95 ribu penumpang.