TEMPO.CO, Jakarta - Dinas Bina Marga DKI Jakarta bakal merevitalisasi jembatan penyeberangan orang atau JPO Pasar Minggu. Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta, Hari Nugroho mengatakan desain pembangunan JPO Pasar Minggu akan menyerap konsep gaya betawi.
Baca: Pembongkaran JPO Pasar Minggu Ditarget 3 Hari, Ini Tahapannya
"Kearifan lokal di Pasar Minggu adalah budaya betawi. Jadi itu yang akan diadopsi untuk desain jembatan," kata Hari saat dihubungi, Jumat, 5 Maret 2019.
Meski ada nuansa tradisional betawi, kata Hari, jembatan yang dibangun dirancang tetap mengikuti perkembangan zaman. Desain jembatan, kata dia, telah dibuat oleh arsitek yang telah ditunjuk Bina Marga. "Yang pasti milenial dan kekinian."
Selain itu, jembatan yang bakal dibangun juga dipastikan ramah terhadap lansia dan difabel. Sebab, jembatan dilengkapi lift di kedua sisinya.
Sejak Jumat malam, konstruksi jembatan lama telah dirobohkan. Pembongkaran jembatan ditargetkan bakal selesai dalam waktu tiga hari.
Setelah selesai pembongkaran, JPO Pasar Minggu bakal kembali dibangun pada akhir April ini. Saat ini, pihaknya masih menunggu penyelesaian detail engineering design jembatan.
Pembangunan konstruksi jembatan ditargetkan rampung dalam waktu tiga bulan. Sedangkan untuk penyelesaian tahap akhir dan pemasang lift diperkirakan membutuhkan waktu dua bulan. "Pembangunan sampai nanti diresmikan targetnya lima bulan dari proses pengerjaan."
Selain JPO Pasar Minggu, Bina Marga juga bakal merevitalisasi jembatan gantung Daanmogot. Proses pembangunan jembatan gantung dilakukan bersamaan dengan JPO Pasar Minggu. "Kami targetkan selesainya juga bersamaan."
Dua jembatan itu bakal dibangun menggunakan dana kompensasi koefisien lantai bangunan (KLB) dari PT Permadani Khatulistiwa Nusantara. Sebelumnya, Bina Marga juga telah merevitalisasi tiga JPO dengan total biaya Rp 53 miliar. Ketiga JPO itu, yakni JPO Gelora Bung Karno, Bundaran Senayan, dan Polda Metro Jaya.
Baca: Kesaksian Detik-detik Ibu dan Anak Jatuh dari JPO Pasar Minggu
"Yang JPO Pasar Minggu dan Jembatan Gantung Daanmogot menggunakan dana sisa KLB."