“Sering aja, nggak tau berapa kalinya. Pokoknya sering,” kata Akil kepada Tempo, Selasa 9 April 2019.
Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Depok, Komisaris Sutomo mengamini hal tersebut. Sutomo mengatakan, dalam dua bulan terakhir sudah terjadi sekitar tiga kali kecelakaan. “Namun korban tewas baru ini. Memang disana kami sebut sebagai lokasi black spot,” kata Sutomo.
Menurut Sutomo, lokasi tersebut masuk dalam kategori black spot. Sebabnya, lokasi jalan yang lebar membuat pengendara sering memacu kendaraan dengan kecepatan tinggi, yang berpotensi kecelakaan.
Polda Metro Jaya dan Polresta Depok melakukan olah TKP kecelakaan Ita Sachari (27) di jalan Margonda, Depok, Selasa 9 April 2019. TEMPO/ADE RIDWAN
“Namun kondisi jalannya agak berbelok, makanya kami himbau agar tidak memacu kecepatan tinggi,” katanya.
--Evaluasi Pemasangan Tali Sling Besi
Pemerintah Kota Depok menyatakan bakal mengevaluasi keberadaan tali sling di pagar pembatas Jalan Margonda.
“Iya kami sudah dengar kasusnya, nanti kami evaluasi dulu,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Depok, Ety Suryahati.
Ety mengatakan, pagar sling dipasang guna mengantisipasi agar masyarakat tidak menyebrang sembarangan di jalan Margonda.
Meski begitu, Ety mengatakan, pihaknya sedang menyiapkan beberapa alternatif untuk mengganti pagar kawat sling besi itu. "Ya mungkin akan berupa pembatas dengan benda yang lebih aman, dan tetap menjaga agar masyarakat tidak nyebrang sembarangan,” kata dia.
Adapun Kepala Satuan Lalu Lintas Polresta Depok, Komisaris Sutomo mengatakan, terkait kecelakaan yang menyebabkan seorang wanita asal Bogor, Ita Sachari (27), pemerintah Kota Depok diharapkan dapat mengambil kebijakan lain. “Ya kalau bisa jangan pakai sling besi,” kata Sutomo.
--Olah TKP Dengan Teknologi TAA
Kepala Seksi Kecelakaan Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Komisaris Herman mengatakan, pihaknya melakukan olah tempat Kejadian Perkara (TKP) dengan menggunakan teknologi Traffic Accident Analysis (TAA).
“Kami ingin membuktikan kejadian ini secara obyektif sehingga tidak terjadi simpang siur informasi,” kata Herman.