TEMPO.CO, Jakarta -Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan mulai bulan depan pihaknya akan mulai mengoperasikan bus listrik di Transjakarta. Langkah ini diambil sebagai salah satu cara Pemprov DKI mengurangi polusi udara.
"Transjakarta bulan depan akan mulai menggunakan uji coba (bus) dengan berbasis listrik. Ke depannya kami berharap nanti justru semua bisa berbasis listrik," ujar Anies di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin, 15 April 2019.
Baca : Polusi Udara, Begini Anies Salahkan Warga Jakarta dan Wartawan
Selain bus listrik, Anies akan mengetatkan kontrol emisi untuk kendaraan pribadi. Ia berharap di tahun 2020, penerapan regulasi itu dapat segera terealisasi.
"Kira-kira arahnya akan seperti itu. Dengan demikian polusi udara bisa kami bereskan dengan lebih baik," ujar Anies.
Sebelumnya, Direktur Utama PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) Agung Wicaksono mengatakan belum bisa memastikan waktu uji coba bus listrik. Sebab, kata dia, baru tiga bus dari dua perusahaan saja yang sudah siap.
"Pak Gubernur minta harus 10 bus yang diuji coba dan harus siap," ujar Agung.
Saat ini, kata Agung, ada lima produsen bus listrik yang telah menandatangani nota kerja sama uji coba dengan PT TransJakarta, yakni BYD Auto Industry, Institute Teknologi Bandung, PT Danfoss, PT Mobil Anak Bangsa (MAB), dan PT Bakrie Otoparts. Namun, kata Agung, yang telah siap baru MAB dan Bakrie Otoparts.
Bus listrik menjadi salah satu jurus Anies mengurangi polusi di Jakarta, menyusul LBH Jakarta dan YLBHI mulai membuka pos pengaduan calon penggugat pencemaran udara Jakarta. Dua lembaga tersebut menilai kualitas udara Jakarta sangat buruk dan akan mengancam kesehatan masyarakat.
Simak juga :
Pencemaran Udara Jakarta, LBH Buka Posko Gugatan ke Pemprov DKI
Padahal hak atas udara bersih merupakan bagian dari hak atas lingkungan hidup baik dan sehat sebagaimana dimandatkan dalam Pasal 28H UUD 1945.
Soal rencana gugatan udara itu, Anies Baswedan merasa tak keberatan. Ia bahkan mengapresiasi tindakan LBH tersebut. Menurut Anies, pencemaran udara merupakan fakta, bukan opini.