TEMPO.CO, Jakarta - Tanggul jebol kembali terjadi di RT3 RW6 Kelurahan Jati Padang, Kecamatan Pasar Minggu, Selasa siang, 16 April 2019. Sebelum tanggul jebol, kawasan itu dilanda hujan deras.
Baca: Tanggul Jebol Jatipadang: Naturalisasi Kali Pulo Belum Dibahas...
Kepala Seksi Pemeliharan Sudin SDA Jaksel, Firmansyah Saputra, membenarkan bahwa tanggul Kali Pulo kembali jebol. "Iya jebol lagi. Tapi titiknya bukan yang kemarin jebol," kata Firman melalui pesan singkatnya, Selasa siang.
Kasus tanggul jebol sudah berulang kali terjadi di kawasan permukiman yang dijuluki Kampung Air tersebut.
Sebelumnya, pada Ahad sore, 31 Maret 2019, kawasan RT3 RW6 Kelurahan Jatipadang diterjang banjir setelah pondasi tanggul Kali Pulo Jebol.
Pada saat itu, rumah warga di sekitar tanggul terendam banjir hingga mencapai lebih dari 1 meter. Kawasan tersebut selalu diterjang banjir saat musim hujan karena banyak rumah warga dibangun di atas bantaran sungai sehingga Kali Pulo yang menyempit.
Menurut Firmansyah, tanggul itu jebol karena tidak kuat menahan arus air yang deras. Selain itu, sebagian pondasi tanggul tersebut sudah rapuh karena usia dan terkikis air. "Sore ini saya mau ke lokasi untuk meninjau langsung."
Sebelumnya, Wali Kota Jakarta Selatan Marullah Matali menyebut kawasan sekitar Kali Pulo Jatipadang selalu banjir karena lokasi itu seperti mangkok. Lokasi tersebut, sebelum ditutupi bangunan rumah warga adalah rawa dan persawahan. "Sekarang sudah berubah fungsi. Ini melawan alam," ujarnya.
Untuk mencegah banjir kembali, Marullah berujar, perlu adanya naturalisasi sungai. Namun, konsep naturalisasi tidak mungkin mengembalikan keadaan Kampung Air seperti semula.
Baca: Tanggul Jebol Kali Pulo, Wali Kota Jaksel: Rapuh Dimakan Usia
Pemerintah, kata dia, akan memaksimalkan pada pembangunan tanggul permanen yang lebih kuat dan mengembalikan lebar kali Pulo seperti semula."Sekarang kami sedang kerjakan perbaikan tanggul jebol kemarin," ujarnya. "Rencananya tahun ini akan dibangun tanggul sepanjang 30 meter di lokasi jebol kemarin."