TEMPO.CO, Bogor – Kepala Biro Penerangan Mabes Polri Brigadir Jenderal Dedi Prasetyo mengatakan, Endang alias Abu Rafi alias Pak Jenggot, 51, terduga teroris yang ditangkap di Cibinong, Bogor, telah bergabung dengan Firqoh Abu Hamzah selama lima tahun kebelakang.
Baca juga: Terduga Teroris Ditangkap di Cibinong Biasa Jadi Pak Ogah
“Dia pernah berangkat ke Suriah tapi dia ditangkap di Turki dan dideportasi ke Indonesia,” kata Dedi di lokasi, Kelurahan Nanggewer, Kecamatan Cibinong Sabtu 18 Mei 2019.
Dedi mengatakan, kemampuan Abu Rafi adalah membuat bom dengan tingkat ledak yang tinggi atau high explosive. “Bahkan kemampuan E alias pak Jenggot ini memiliki kemampuan merakit bom dengan tingkat lebih tinggi bukan hanya bahan TATP tetapi berbagai senyawa-senyawa sudah dia coba,” kata Dedi.
Hal itu, ujar Dedi, dibuktikan dengan adanya sebuah laboratorium mini di dalam rumahnya. Dan di dalam rumah turut di sita bahan-bahan kimia dan berbagai gelas kimia.
Adapun barang yang disita antara lain perangkat panci, rice cooker, berbagai senjata tajam, air softgun, dan bahan pembuan bom, seperti nitroplane, urea, sulfur, asepton, H2SO4, H2O2, HNO3, almunium, HCI, potasium, ofoil, tiner, paku, alat penggerus, gelas kimia, dan satu rangkaian detonator.
“Kami juga menemukan enam buah bom bahan TATP yang sudah jadi dan siap ledak,” kata Dedi.
Lebih jauh Dedi mengatakan, Abu Rafi telah mengikuti latihan I'dad di Gunung Ciremai, Kuningan, Jawa Barat, dan telah memiliki keinginan untuk bergabung bersama ISIS.
Sebelumnya aparat Kepolisian Detasemen Khusus atau Densus 88 Antiteror Mabes Polri menangkap Abu Rafi, terduga teroris jaringan ISIS di Kelurahan Nanggewer, Kecamatan Cibinong, Jumat, 17 Mei 2019, pukul 15.30.
Baca juga: Densus 88 Tangkap Terduga Teroris Jaringan ISIS di Cibinong
Sehari-hari, terduga teroris Abu Rafi bekerja sebagai juru parkir di Simpang Bintang Mas, Cibinong, tak jauh dari rumahnya.