TEMPO.CO, Jakarta - Polisi menyatakan tidak ada barang yang hilang di rumah korban penusukan di Kavling Deplu Adam Malik, Tangerang. Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Kepolisian Resor Metro Tangerang Ajun Komisaris Besar Dicky Ario mengatakan dari hasil penyelidikan sementara, para pelaku masuk ke dalam rumah korban ingin melakukan perampokan namun ketahuan pemilik rumah.
"Tapi kami masih menyelidikinya apakah benar ini perampokan murni atau ada indikasi lain," kata Dicky saat dihubungi Tempo, Senin, 3 Juni 2019.
Baca: Pembunuhan Sadistis di Tangerang, Korban Tahu Ciri Pelaku
Peristiwa tersebut terjadi pada Ahad dini hari, 2 Juni lalu di Kavling Deplu Adam Malik, Kecamatan Larangan, Tangerang. Dua orang tewas dan satu kritis.
Dua orang yang tewas adalah Farhansyah Akbar, 16 tahun dan Richard Sephor (27). Sedangkan, Taslimah (40), pemilik rumah, kritis dan dirawat di Rumah Sakit Fatmawati, Jakarta Selatan.
Dicky mengatakan korban tewas berasal dari korban dan pelaku. Saat masuk ke dalam rumah Taslimah, anak korban, yakni Farhansyah diduga melawan pelaku bernama Richard, hingga keduanya tewas.
"Untuk menelusuri kronologi dan motif sebenarnya kami masih memerlukan keterangan korban yang masih hidup. Sekarang belum bisa karena masih menjalani perawatan di rumah sakit," kata Dicky.
Baca: Kronologis Penusukan di Kavling Deplu, Korban Lari ke Minimarket
Sejauh ini, kata Dicky, polisi telah memeriksa enam orang dan mengambil barang bukti berupa dua bilah pisau serta sandal jepit yang diduga dimiliki pelaku. "Kami masih mendalami keterangan saksi," ujarnya.
Kakak Taslimah, Achmad Sofwani, mengatakan para pelaku datang ke rumah adiknya sekitar pukul 02.00, Ahad dinihari lalu. "Pelaku diduga sekitar tiga sampai empat orang yang masuk ke rumah adik saya," kata Achmad saat ditemui di RS Fatmawati.
Menurut Achmad, para pelaku mengikuti kakaknya yang baru selesai mengantar pembantunya pulang kampung. Saat itu, Taslimah mengantar pembantunya ke depan jalan untuk naik angkutan travel yang telah dipesannya.
Setelah kembali dari mengantar pembantunya, tiba-tiba ada sejumlah orang mengikuti adiknya masuk ke dalam rumah. Taslimah pun berteriak dan melawan para pelaku.
Saat terjadi keributan, kata Achmad, Farhansyah bangun dan melihat ibunya yang sedang melawan para pelaku. Farhansyah langsung melawan para pelaku. "Farhansyah tewas dengan sejumlah luka tusukan dan seorang juga ada yang tewas," ujarnya.
Taslimah juga mendapatkan sejumlah luka tusukan di bagian perutnya. Namun korban penusukan di Kavling Deplu itu sempat keluar rumah untuk meminta bantuan warga yang akhirnya membawanya ke rumah sakit. "Luka adik saya parah karena ususnya sampai keluar," kata Achmad.