Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Skenario Palsu 2 Pelaku Sembunyikan Fakta Pembunuhan Mayat dalam Sarung Biru

image-gnews
Pelaku pembunuhan berencana FA (tengah-kanan) dan dan N, memberikan kesaksian di Gedung Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, alasan membunuh kakak sepupunya AH, pada Jumat, 10 Mei 2024. Tubuh jenazah dibuang dalam posisi terbungkus sarung berwarna biru di Jalan H. Saleh, Kelurahan Benda Baru, Pamulang, Tangerang Selatan, Banten. TEMPO/Ihsan Reliubun
Pelaku pembunuhan berencana FA (tengah-kanan) dan dan N, memberikan kesaksian di Gedung Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, alasan membunuh kakak sepupunya AH, pada Jumat, 10 Mei 2024. Tubuh jenazah dibuang dalam posisi terbungkus sarung berwarna biru di Jalan H. Saleh, Kelurahan Benda Baru, Pamulang, Tangerang Selatan, Banten. TEMPO/Ihsan Reliubun
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Dua tersangka pembunuhan berencana, AH dan N, membuat skenario palsu dalam kasus pembunuhan AH. Korban adalah pemilik warung rokok, tempat kerja FA sejak empat bulan lalu. AH adalah kakak sepupu FA. Setelah bunuh AH, mayatnya dibuang dengan terbungkus sarung biru.

"Karena pembicaraan sebelumnya tersebut, pelaku satu (FA) menyampaikan membuat skenario dengan cerita yang lain," kata Kasubdit Resmob Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Besar Titus Yudho Uly di Gedung Reserse Kriminal Umum, Selasa, 14 Mei 2024.

Titus menjelaskan skenario AF dan N itu bahwa, pada Jumat, 10 Mei 2024, pukul 15.00 WIB, AH pergi ke Bali. Keberangkatan ke Bali itu bertujuan menemui mantan karyawan bernama Syaiful. Alasannya Syaiful memiliki utang kepada korban yang belum diselesaikan. AH berangkat dengan menumpang mobil warna putih. "Entah itu Grab atau mobil pribadi," ujar Titus, menjelaskan skenario itu.

Selanjutnya, FA dan N menyusun skenario itu bahwa keberangkatan AH itu dengan pesan tidak boleh disampaikan kepada keluarga AH. "Perihal tersebut jangan bilang-bilang ke orang rumah saya," tutur Titus menirukan isi skenario AF dan N, yang menyatakan AH meminta untuk tidak memberitahu keberangkatannya ke Bali.

Cerita pembunuhan itu bermula dari rasa sakit hati. FA mengaku sangat sakit hati dan marah karena tidak diperlakukan dengan baik oleh AH. FA berkonsultasi ke N, yang bekerja di warung soto khas Lamongan di seberang kios rokok milik AH. N meminta FA mencari pekerjaan baru dan membunuh AH.

"Terhadap kakak sepupumu, kamu bacok saja. Itu ada golok di warung penjual kelapa," ujar N kepada FA, seperti ditirukan Titus. Warung penjual es kelapa ini berada di samping kios rokok milik AH. Saran N itu disampaikan kepada FA pada Kamis, 9 Mei 2024. Saran itu tak langsung direspons FA.

Kemarahannya semakin memuncak saat AH membangunkan FA secara paksa pada subuh, sekitar pukul 04.30, Jumat, 10 Mei 2024. Korban menarik sarung FA yang sedang tidur. "Kalau kamu tidur-tidur saja di sini, mending kamu tidak usah kerja," kata AH kepada FA, ditirukan Titus. Saat itu pelaku tak lagi berkomunikasi dengan AH.

Sekitar pukul 12 siang, FA menuju warung es kelapa. Tujuannya mencari sebuah golok seperti diberitahu N. Pemilik warung sedang berangkat salat Jumat. Dia menyimpan parang itu di tabung gas 3 kilogram. Seorang pembeli datang berbelanja. AH yang sedang makan mi ayam membangunkan FA yang baru saja tidur.

"Emosi pelaku saat itu memuncak. Karena dibangunkan saat baru saja tidur. Padahal menurut pelaku, yang seharusnya berjaga atau melayani pembeli adalah korban," ujar dia. Dia dibangunkan sekitar pukul 15.30. AH masih menyantap mi dengan duduk menghadap jalan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tiba-tiba FA mengambil golok di tumpukan tabung gas. "Dan membacok korban sebanyak empat kali," ujar Titus. Satu bacokan tepat di bagian belakang AH. Korban jatuh ke lantai dengan posisi menghadap ke atas. Bacokan itu mengakibatkan luka robek di leher bagian kanan AH.

Dalam posisi tergeletak di lantai, FA kembali melayangkan tiga bacokan ke tubuh sepupunya itu. Tiga bacokan itu menyebabkan luka robek di tangan kiri dan luka robek di leher depan. "Korban meninggal dunia," tutur Titus.

Setelah itu dia membersihkan seisi kios tempat mengekseskusi AH. Dia mengisi tubuh AH dalam karung goni pemberian N, yang dibeli di sebuah kios. Dia membawa mayat itu dengan sepeda motor milik AH. Selama satu jam mencari tempat pembuangan mayat itu, dia berhenti di Jalan H. Saleh Blok D Nomor 18, Benda Baru, Pamulang, Tangerang Selatan, pukul 22.00.

Selanjutnya FA melepas karung goni berisi mayat sepupunya itu. Dia kembali menemui N di warung. N mendukung FA membunuh AH karena sakit hati. N merasa sakit hati karena tak diizinkan utang rokok dan kopi di warung AH. 

Dari skenario di atas, FA dan N sepakat. Keesokan harinya, Sabtu 11 Mei 2024, sekitar pukul 16.00, N membuang kasur lantai, yang sebelumnya dipakai menutup mayat AH di dalam kios, dengan cara dibungkus menggunakan karung goni. Karung goni ini bekas membungkus jenazah AH.

N berjalan mencari tempat membuang kasur itu dengan menggunakan motor milik AH. N membuang kasur tersebut dari atas jembatan sungai dekat Villa Dago Pamulang. Selanjutnya, kata Titus, N mengembalikan motor ke warung rokok. "Lalu kembali bekerja di toko soto Lamongan," ucap Titus.

Selanjutnya FA, ditangkap pada Ahad, 12 Mei 2024. di Warung The Team Hidayah di Jalan Perumahan Makadam H. Saleh, RT 004 RW 002, Kelurahan Benda Baru, Pamulang. Adapun N ditangkap di rumah kontrakan Jalan Perumahan Makadam H. Saleh. Keduanya dihukum dengan penjara seumur hidup.

Pilihan Editor: Sidang Korupsi BTS: Ada Usaha BLU Kominfo Hilangkan 17 Temuan BPK

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mahasiswa Asal Sumatera Selatan Lakukan Penipuan Lewat Peretasan Google Business Profile

2 jam lalu

Ilustrasi Penipuan. shutterstock.com
Mahasiswa Asal Sumatera Selatan Lakukan Penipuan Lewat Peretasan Google Business Profile

Seorang mahasiswa asal Sumatera Selatan ditangkap atas kasus penipuan karena meretas Google Business Profile polsek hingga call center bank.


Kronologi 3 Anak Balita Meninggal Saat Kebakaran di Cipinang, Dikunci dalam Kamar

3 jam lalu

Ilustrasi kebakaran. Dok. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Kronologi 3 Anak Balita Meninggal Saat Kebakaran di Cipinang, Dikunci dalam Kamar

Tiga anak balita meninggal dalam kebakaran di Cipinang, saat ibunya hendak menjemput anaknya di sekolah.


Polisi Dalami Pelaku Lain di Kasus Pembunuhan Nia Kurnia Sari

4 jam lalu

Kondisi terakhir tersangka pembunuhan Nia Kurnia Sari gadis penjual gorengan setelah ditangkap polisi, Kamis, 19 September 2024. TEMPO/Fachri Hamzah
Polisi Dalami Pelaku Lain di Kasus Pembunuhan Nia Kurnia Sari

Kepolisian Padang Pariaman akan melakukan penyelidikan untuk mengungkap kemungkinan adanya pelaku lain dalam pembunuhan Nia Kurnia Sari.


Momen Massa Kepung Rumah Kosong Buru Tersangka Pembunuh Nia Kurnia Sari yang Bersembunyi di Loteng

7 jam lalu

Penangkapan tersangka pembunuh Nia Kurnia Sari, gadis penjual gorengan, yang bersembunyi di dalam sebuah rumah kosong di Kecamatan 2x11 Kayu Tanam, Kabupaten Padang Pariaman, Sumbar, Kamis, 19 September 2024. ANTARA/Aadiaat M. S.
Momen Massa Kepung Rumah Kosong Buru Tersangka Pembunuh Nia Kurnia Sari yang Bersembunyi di Loteng

Tersangka pembunuh Nia Kurnia Sari sempat terlihat warga, tapi ia berhasil kabur dan masuk ke dalam hutan. Pelariannya berakhir di loteng rumah.


Akhir Pelarian Pembunuh Nia Penjual Gorengan: Ditarik dari Loteng, Nyaris Dipukuli Massa

7 jam lalu

Kondisi terakhir tersangka pembunuhan Nia Kurnia Sari gadis penjual gorengan setelah ditangkap polisi, Kamis, 19 September 2024. TEMPO/Fachri Hamzah
Akhir Pelarian Pembunuh Nia Penjual Gorengan: Ditarik dari Loteng, Nyaris Dipukuli Massa

Kronologi penangkapan pelaku pembunuhan gadis penjual gorengan yang bersembunyi di rumah kosong.


Polisi Olah TKP Penemuan Mayat Bocah Tewas Dilakban di Pantai Cihara Banten

7 jam lalu

Unit Identifikasi Sat Reskrim Polres Lebak, Jajaran Sat Reskrim Polres Lebak dan Unit Sat Reskrim Polsek Panggarangan olah TKP penemuan mayat bocah perempuan di Pesisir Pantai Cihara, Desa Cihara, Kecamatan Cihara, Kabupaten Lebak, Banten pada Kamis, 19 September 2024. Dok. Istimewa
Polisi Olah TKP Penemuan Mayat Bocah Tewas Dilakban di Pantai Cihara Banten

Penemuan mayat bocah tewas dilakban di Pantai Cihara, Lebak, Banten menggegerkan publik


Polisi Belum Bisa Simpulkan Motif Pembunuhan Nia Kurnia Sari, Keterangan Tersangka Kerap Berubah-ubah

11 jam lalu

Kondisi terakhir tersangka pembunuhan Nia Kurnia Sari gadis penjual gorengan setelah ditangkap polisi, Kamis, 19 September 2024. TEMPO/Fachri Hamzah
Polisi Belum Bisa Simpulkan Motif Pembunuhan Nia Kurnia Sari, Keterangan Tersangka Kerap Berubah-ubah

Polres Padang Pariaman masih melakukan pemeriksaan terhadap IS, tersangka pembunuh Nia Kurnia Sari, gadis penjual gorengan.


Detik-detik Tersangka Pembunuh Nia Kurnia Sari Dikepung Warga Lalu Bersembunyi ke dalam Loteng Rumah

12 jam lalu

Penangkapan tersangka pembunuh Nia Kurnia Sari, gadis penjual gorengan, yang bersembunyi di dalam sebuah rumah kosong di Kecamatan 2x11 Kayu Tanam, Kabupaten Padang Pariaman, Sumbar, Kamis, 19 September 2024. ANTARA/Aadiaat M. S.
Detik-detik Tersangka Pembunuh Nia Kurnia Sari Dikepung Warga Lalu Bersembunyi ke dalam Loteng Rumah

Salah seorang warga menaruh curiga ketika melihat sekelebat bayangan di dalam sebuah rumah kosong. Akhir pelarian tersangka pembunuh Nia Kurnia Sari.


Pelaku Pembunuhan Gadis Penjual Gorengan di Padang Pariaman Berhasil Ditangkap

1 hari lalu

Suasana penangkapan tersangka pembunuhan Nia Kurnia Sari gadis penjual gorengan di Padang Pariaman, Kamis, 19 September 2024. Foto: TEMPO/Fachri Hamzah
Pelaku Pembunuhan Gadis Penjual Gorengan di Padang Pariaman Berhasil Ditangkap

Tersangka pembunuhan Nia Kurnia Sari gadis penjual gorengan di Padang Pariaman sembunyi di rumah kosong


Rekayasa Kematian Suaminya, Seorang Notaris di Medan Jadi Tersangka Pembunuhan

1 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan. FOX2now.com
Rekayasa Kematian Suaminya, Seorang Notaris di Medan Jadi Tersangka Pembunuhan

Sang istri tetap menolak telah melakukan pembunuhan terhadap suaminya. Ia mengaku sangat mencintai suaminya itu.