Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kronologi Pembunuhan Berencana Mayat dalam Sarung di Pamulang

image-gnews
Konferensi pers pengungkapan kasus tindak pidana pembunuhan berencana yang dibungkus dalam sarung di Gedung Satya Haprabu Dit Reskrimum Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa, 14 Mei 2024. Disampaikan kepada media motif pelaku pembunuh pria dalam sarung di Tangerang Selatan akibat sakit hati. Jasad seorang pria terbungkus kain sarung ditemukan di pinggir jalan Perumahan Makadam, Benda Baru, Pamulang, Tangerang Selatan, pada Sabtu, 11 Mei 2024 lalu. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Konferensi pers pengungkapan kasus tindak pidana pembunuhan berencana yang dibungkus dalam sarung di Gedung Satya Haprabu Dit Reskrimum Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa, 14 Mei 2024. Disampaikan kepada media motif pelaku pembunuh pria dalam sarung di Tangerang Selatan akibat sakit hati. Jasad seorang pria terbungkus kain sarung ditemukan di pinggir jalan Perumahan Makadam, Benda Baru, Pamulang, Tangerang Selatan, pada Sabtu, 11 Mei 2024 lalu. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Direktorat Reserse Kriminal Umum Kepolisian Daerah Metro Jaya mengungkap pembunuhan berencana di Pamulang, Tangerang Selatan, Banten. Mayat korban ditemukan terbungkus dalam sarung. Motif pembunuhan itu karena pelaku sakit hati diperlakukan tak baik.

Kasubdit Resmob Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Titus Yudho Uly mengatakan setelah kasus mayat terbungkus kain itu terkuak, polisi mencari tahu fakta dan motif pembunuhan itu. "Kemudian kami mendapatkan informasi bahwa kronologi berawal dari pelaku, FA, bekerja di warung rokok kakak sepupunya, AH," kata Titus di Gedung Reskrimum Polda Metro Jaya, Selasa, 14 Mei 2024.

Titus mengatakan FA bekerja dengan AH sekitar empat bulan, sejak Januari-Mei 2024. Selama bekerja di warung milik sepupunya, FA mengaku kerap mendapat perlakuan kurang baik. Atas kejadian tersebut, Kamis, 9 Mei 2024 pada pukul 22.00 WIB, FA mendatangi temannya, N. N bekerja di warung soto khas Lamongan, di seberang kios AH.

"Yang disampaikan FA (kepada N), dia merasa tidak betah di warung rokok karena sering mendapatkan perlakuan kasar, istirahat yang kurang, dan tidak diperhatikan terkait masalah makan oleh korban," kata Titus, di gedung Direktorat Reserse Kriminal Umum, Selasa, 14 Mei 2024.

Mendengar curahan hati FA, N menyarankan kepada pelaku untuk mencari kerja di tempat lain. "Jika kamu merasa tidak senang dengan perlakuan kakak sepupumu, kamu cari kerja di tempat lain," tutur Titus menirukan ucapan N.

Tak hanya meminta FA mencari tempat kerja baru. Pekerja di warung soto itu pun menyarankan kepada FA supaya membunuh AH. "Terhadap kakak sepupumu, kamu bacok saja. Itu ada golok di warung penjual kelapa," ujar N, seperti ditirukan Titus dalam mengungkap kasus pembunuhan berencana itu. Warung penjual kelapa itu berada di samping kios rokok milik AH.

Saat mendengar saran itu, FA tak langsung merespons. Menurut Titus, saran dari N ini didasari atas rasa sakit hati kepada AH. Sebab ada beberapa kali dia tak boleh utang kopi dan rokok di warung AH. Keesokan harinya atau sekitar pukul 04.30 WIB, Jumat, 10 Mei 2024, korban membangunankan FA secara paksa.

Dengan cara menarik sarung FA dan mengatakan dalam bahasa Madura, 'Kalau kamu tidur-tidur saja di sini, mending kamu tidak usah kerja.' Atas kejadian tersebut, pelaku merasa sakit hati dan marah terhadap korban. Setelah peristiwa subuh itu, FA tak lagi berkomunikasi dengan AH. Sekitar pukul 12 siang, FA mendatangi warung tempat jual kelapa.

Saat mendatangi warung, pemiliknya sedang menunaikan salat Jumat. FA datang ke warung itu untuk mencari sebilah golok yang sebelumnya diberitahu N. Dia tak menemukan golok di atas meja berisi tumpukan kelapa. Karena tak menemukan alat tajam itu, dia kembali ke kios.

Dia datang lagi ke warung kelapa 15 Menit berikutnya. Ternyata golok itu berada di bawah meja dagangan es kelapa. Dia mengambil golok itu dan kemabli menyimpannya di warung AH. Golok itu ditaruh pada tumpukan tabung gas ukuran 3 kilogram. "Dengan tujuan agar tidak diketahui maksud dan tujuan pelaku oleh korban," kata Titus.

Datang seorang pembeli untuk berbelanja di warung AH sekitar pukul 15.30, FA baru saja tidur. Namun, AH yang sedang duduk memakan mie ayam, berdiri dan membangunkan pelaku untuk melayani pembeli. "Emosi pelaku saat itu memuncak. Karena dibangunkan saat baru saja tidur. Padahal menurut pelaku, yang seharusnya berjaga atau melayani pembeli adalah korban," ujar dia.

Saat melayani pembeli, AH masih duduk makan mie ayam. Posisi duduknya menghadap jalan. Tiba-tiba FA mengambil golok di tumpukan tabung gas. "Dan membacok korban sebanyak empat," ujar dia. Satu bacokan tepat di bagian belakang AH. Mengakibatkan luka robek pada leher bagian kanan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Setelah bacokan itu, korban jatuh ke lantai. Dia tergeletak dengan posisi menghadap ke atas. FA kembali melayangkan tiga bacokan ke tubuh sepupunya itu. Tiga bacokan itu menyebabkan luka robek di tangan kiri dan luka robek di leher depan. "Korban meninggal dunia," tutur Kasubdit Resmob itu.

Setelah AH meninggal, FA menutup mayat sepupunya menggunakan kasur lantai. Dia berjalan menemui N di seberang, yang tengah berada di sebuah toko roti donat. FA memberitahu N, “Sudah dikerjakan." Saat itu N merespons FA dengan mengacungkan jari jempol kanan sambil senyum kepada FA.

Selanjutnya FA membawa mayat sepupunya ke dalam kamar mandi. Dia membersihkan golok, lantai, kasur, serta menjemur kasur di sebelah warung rokok. Karena perbuatan FA diketahui N, kata Titus, maka pria itu bertugas mengamati seputaran tempat pembunuhan. "Dengan maksud jika ada pembeli datang, pelaku 2 memberitahu bahwa penjaga toko sedang keluar," kata polisi.

Selain itu, N mendatangi warung rokok dengan tujuan membantu FA yang sedang membersihkan TKP. Setelah warung itu dibersihkan, FA meminta pertolongan N supaya membeli kebutuhan warung, seperti rokok, minuman Good Day 1 kardus, dan lainnya. N menuju agen 21, terletak di wilayah Ciater, Tangerang Selatan, untuk membeli kebutuhan warung seperti pesanan FA sekitar pukul 18.00 WIB.

Di tengah perjalanan, N berinisiatif membeli karung goni di toko agen. Menurut Titus, tujuan N membeli karung goni adalah untuk mempermudah FA saat nanti membuang jenazah AH. Malamnya, sekitar pukul 21.00 WIB, dua pelaku itu memasukkan mayat AH ke dalam karung goni.

Mereka memasukan nayat itu mulai dari kaki sampai dengan kepala AH dalam posisi kaki ditekuk. Setelah itu, FA membawa jenazah itu dengan menggunakan motor milik AH. Selama satu jam, dia mencari lokasi tepat membuang jenazah FA.

Berikutnya dia berhenti di Jalan H. Saleh, Blok D Kelurahan Benda Baru, Pamulang, sekitar 22.00. Dia menurunkan karung berisi mayat. Lalu mengeluarkan tubuh jenazah dari dalam karung goni. "Sehingga jenazah korban hanya terbungkus dengan kain sarung warna biru," kata Titus. 

Saat FA sedang membuang mayat itu, N berada di warung. Dia mengambil golok yang disimpan FA di dapur di samping tabung gas. Golok itu dia bawa di tempatnya di warung penjual kelapa.

Satu jam berikutnya, setelah jenazah dibuang, FA kembali ke warung rokok. Dia menemui N dan yang masih berada di warung AH. Saat mereka bertemu, N menyampaikan kepada pelaku atau FA. “Kalau ada orang lain bertanya, jangan cerita yang sebenarnya,” ucap Titus, menirukan ucapan N.

Pilihan Editor: Polisi Bekuk Dua Pelaku Pembunuhan Mayat di Pamulang, Rekan Kerja di Warung Madura

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mahasiswa Asal Sumatera Selatan Lakukan Penipuan Lewat Peretasan Google Business Profile

2 jam lalu

Ilustrasi Penipuan. shutterstock.com
Mahasiswa Asal Sumatera Selatan Lakukan Penipuan Lewat Peretasan Google Business Profile

Seorang mahasiswa asal Sumatera Selatan ditangkap atas kasus penipuan karena meretas Google Business Profile polsek hingga call center bank.


Kronologi 3 Anak Balita Meninggal Saat Kebakaran di Cipinang, Dikunci dalam Kamar

4 jam lalu

Ilustrasi kebakaran. Dok. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Kronologi 3 Anak Balita Meninggal Saat Kebakaran di Cipinang, Dikunci dalam Kamar

Tiga anak balita meninggal dalam kebakaran di Cipinang, saat ibunya hendak menjemput anaknya di sekolah.


Polisi Dalami Pelaku Lain di Kasus Pembunuhan Nia Kurnia Sari

4 jam lalu

Kondisi terakhir tersangka pembunuhan Nia Kurnia Sari gadis penjual gorengan setelah ditangkap polisi, Kamis, 19 September 2024. TEMPO/Fachri Hamzah
Polisi Dalami Pelaku Lain di Kasus Pembunuhan Nia Kurnia Sari

Kepolisian Padang Pariaman akan melakukan penyelidikan untuk mengungkap kemungkinan adanya pelaku lain dalam pembunuhan Nia Kurnia Sari.


Momen Massa Kepung Rumah Kosong Buru Tersangka Pembunuh Nia Kurnia Sari yang Bersembunyi di Loteng

7 jam lalu

Penangkapan tersangka pembunuh Nia Kurnia Sari, gadis penjual gorengan, yang bersembunyi di dalam sebuah rumah kosong di Kecamatan 2x11 Kayu Tanam, Kabupaten Padang Pariaman, Sumbar, Kamis, 19 September 2024. ANTARA/Aadiaat M. S.
Momen Massa Kepung Rumah Kosong Buru Tersangka Pembunuh Nia Kurnia Sari yang Bersembunyi di Loteng

Tersangka pembunuh Nia Kurnia Sari sempat terlihat warga, tapi ia berhasil kabur dan masuk ke dalam hutan. Pelariannya berakhir di loteng rumah.


Akhir Pelarian Pembunuh Nia Penjual Gorengan: Ditarik dari Loteng, Nyaris Dipukuli Massa

7 jam lalu

Kondisi terakhir tersangka pembunuhan Nia Kurnia Sari gadis penjual gorengan setelah ditangkap polisi, Kamis, 19 September 2024. TEMPO/Fachri Hamzah
Akhir Pelarian Pembunuh Nia Penjual Gorengan: Ditarik dari Loteng, Nyaris Dipukuli Massa

Kronologi penangkapan pelaku pembunuhan gadis penjual gorengan yang bersembunyi di rumah kosong.


Polisi Olah TKP Penemuan Mayat Bocah Tewas Dilakban di Pantai Cihara Banten

8 jam lalu

Unit Identifikasi Sat Reskrim Polres Lebak, Jajaran Sat Reskrim Polres Lebak dan Unit Sat Reskrim Polsek Panggarangan olah TKP penemuan mayat bocah perempuan di Pesisir Pantai Cihara, Desa Cihara, Kecamatan Cihara, Kabupaten Lebak, Banten pada Kamis, 19 September 2024. Dok. Istimewa
Polisi Olah TKP Penemuan Mayat Bocah Tewas Dilakban di Pantai Cihara Banten

Penemuan mayat bocah tewas dilakban di Pantai Cihara, Lebak, Banten menggegerkan publik


Polisi Belum Bisa Simpulkan Motif Pembunuhan Nia Kurnia Sari, Keterangan Tersangka Kerap Berubah-ubah

11 jam lalu

Kondisi terakhir tersangka pembunuhan Nia Kurnia Sari gadis penjual gorengan setelah ditangkap polisi, Kamis, 19 September 2024. TEMPO/Fachri Hamzah
Polisi Belum Bisa Simpulkan Motif Pembunuhan Nia Kurnia Sari, Keterangan Tersangka Kerap Berubah-ubah

Polres Padang Pariaman masih melakukan pemeriksaan terhadap IS, tersangka pembunuh Nia Kurnia Sari, gadis penjual gorengan.


Detik-detik Tersangka Pembunuh Nia Kurnia Sari Dikepung Warga Lalu Bersembunyi ke dalam Loteng Rumah

12 jam lalu

Penangkapan tersangka pembunuh Nia Kurnia Sari, gadis penjual gorengan, yang bersembunyi di dalam sebuah rumah kosong di Kecamatan 2x11 Kayu Tanam, Kabupaten Padang Pariaman, Sumbar, Kamis, 19 September 2024. ANTARA/Aadiaat M. S.
Detik-detik Tersangka Pembunuh Nia Kurnia Sari Dikepung Warga Lalu Bersembunyi ke dalam Loteng Rumah

Salah seorang warga menaruh curiga ketika melihat sekelebat bayangan di dalam sebuah rumah kosong. Akhir pelarian tersangka pembunuh Nia Kurnia Sari.


Pelaku Pembunuhan Gadis Penjual Gorengan di Padang Pariaman Berhasil Ditangkap

1 hari lalu

Suasana penangkapan tersangka pembunuhan Nia Kurnia Sari gadis penjual gorengan di Padang Pariaman, Kamis, 19 September 2024. Foto: TEMPO/Fachri Hamzah
Pelaku Pembunuhan Gadis Penjual Gorengan di Padang Pariaman Berhasil Ditangkap

Tersangka pembunuhan Nia Kurnia Sari gadis penjual gorengan di Padang Pariaman sembunyi di rumah kosong


Rekayasa Kematian Suaminya, Seorang Notaris di Medan Jadi Tersangka Pembunuhan

1 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan. FOX2now.com
Rekayasa Kematian Suaminya, Seorang Notaris di Medan Jadi Tersangka Pembunuhan

Sang istri tetap menolak telah melakukan pembunuhan terhadap suaminya. Ia mengaku sangat mencintai suaminya itu.