TEMPO.CO, Jakarta - Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian Jakarta Utara melakukan pemeriksaan di sejumlah penjual hewan kurban. Dokter hewan Rusito dari Dinas KPKP Provinsi DKI Jakarta mengatakan, dari 14 titik yang sudah mereka periksa sejak Kamis, 1 Agustus 2019 masalah yang sering ditemui pada hewan kurban adalah radang sendi.
"Biasanya radang sendi ya, karena pada saat loading dari truk itu terlalu cepat, jadi sapi itu kadang-kadang loncat dan mendarat di tanah itu enggak sempurna," kata Rusito saat ditemui di salah satu lokasi penjualan hewan kurban di kawasan Koja, Jakarta Utara, Selasa, 6 Agustus 2019.
Rusito menuturkan radang sendi yang dialami hewan kurban tersebut biasanya disebabkan saat penurunan sapi dari angkutannya menuju kandang sementara.
Selain itu, Rusito menyebut gejala kesehatan lain yang cukup banyak ditemui pada hewan kurban ialah penyakit mata. Sehingga saat menemui hal-hal seperti itu, pihaknya langsung melakukan tindakan medis.
Adapun tindakan medis yang dilakukan pertama dengan menyuntikan vitamin, kedua apabila kena radang seperti tadi maka harus di kompres, dan ketiga jika sakit mata maka diberikan tetes mata.
"Saya kadang-kadang menyarankan untuk dikompres supaya tidak bengkak, dengan air hangat dan garam kasar lalu kemudian kami beri vitamin mengandung ATP. Biar agak segar lagi," ujarnya.
Untuk hewan kurban yang mengalami sakit mata, ia langsung memberikan obat tetes mata terhadap hewan-hewan kurban tersebut.
Biasanaya, kata dia, penyakit-penyakit tersebut akan sembuh dalam satu sampai dua hari pengobatan.
Rusito menegaskan, meski hewan kurban tersebut mengalami kondisi-kondisi seperti di atas, seluruh hewan yang telah mereka periksa masih layak dijadikan hewan kurban.
Sementara itu, Liza Engalika selaku Kasatlag KPKP Kecamatan Koja pihaknya akan terus melakukan pemeriksaan hewan kurban sampai hari Jumat, 9 Agustus 2019 mendatang. Namun dia menyatakan timnya siap turun ke lapangan hingga Sabtu, 10 Agustus 2019 jika mendapatkan informasi soal adanya hewan kurban yang mengalami sakit.