TEMPO.CO, Bekasi - Pemerintah Kota Bekasi akan melelang proyek pembangunan Kantor Polres Bekasi Kota di Jalan Pangeran Jayakarta, kawasan Summarecon Bekasi. Pemerintah mengalokasikan anggaran hingga Rp 49 miliar dari dana daerah dengan skema tahun jamak.
"Targetnya Oktober mudah-mudahan bisa dilelangkan," kata Kepala Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan Kota Bekasi, Jumhana Lutfi, Kamis, 12 September 2019.
Proses lelang pembangunan gedung instansi vertikal ini sempat gagal pada 2018. Ada beberapa spesifikasi gedung tak masuk ke dalam rencana anggaran biaya (RAB). Karena itu, pemerintah mengoreksi ulang, lantas memperbaiki perencanaan tersebut. "Semacam ada lantai tak masuk di RAB dan segala macam lainnya, sekarang sudah clear," kata Jumhana.
Menurut dia, dokumen perencanaan pembangunan gedung Polres Metro Bekasi Kota sedang diaudit oleh lembaga independen dan diperiksa oleh Badan Pemeriksa Keungan dan Pembangunan. "Mudah-mudahan hasil audit bisa ditayangkan dalam situs lelang," ucap Jumhana.
Ia mengatakan, tahap awal pemerintah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 19,5 miliar. Sisanya sekitar Rp 29 miliar dialokasikan pada APBD 2020. Pembangunan gedung delapan lantai tersebut ditargetkan rampung akhir 2010 sehingga bisa digunakan pada 2021.
Baca Juga:
Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengatakan, pembangunan gedung baru untuk Kantor Polres Metro Bekasi Kota karena gedung lama di Jalan Pramuka, Bekasi Selatan, dianggap terlalu kecil. Apalagi, Polres telah naik kelas dari kategori kota menjadi metropolitan. "Kantor Polres yang sekarang terlalu kecil," kata Rahmat dalam sejumlah kesempatan.
Menurut dia, Polres membutuhkan sejumlah sarana dan prasarana demi memaksimalkan layanan terhadap masyarakat. Sebagai contoh, kata dia, persoalan tempat parkir yang belum memadai. "Lahan parkir yang ada sekarang sempit," kata Rahmat.
Gedung Polres Metro Bekasi Kota akan dibangun di atas lahan seluas 5.000 meter persegi. Lahannya merupakan pemberian swasta untuk fasilitas sosial dan umum. Seremoni pembangunan telah dilakukan pada Februari 2017 dengan peletakan batu pertama. Tapi, dalam perjalanannya, proyek tersebut gagal lelang.