Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Rancangan APBD DKI 2020 Turun Jadi Rp 89,44 Triliun

Editor

Febriyan

image-gnews
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menandatangani MoU Kebijakan Umum APBD Perubahan DKI 2019 di Gedung DPRD DKI, Rabu 14 Agustus 2019. TEMPO /TAUFIQ SIDDIQ
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menandatangani MoU Kebijakan Umum APBD Perubahan DKI 2019 di Gedung DPRD DKI, Rabu 14 Agustus 2019. TEMPO /TAUFIQ SIDDIQ
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pemprov DKI Jakarta merevisi Rancangan APBD DKI 2020. Sekretaris Daerah DKI Saefullah menyebut nilainya menurun Rp 6,55 triliun dari Rp 95,99 triliun menjadi Rp 89,44 triliun.

"Setelah diskusi dan mencermati dana bagi hasil yang tidak masuk dan ada penurunan SiLPA, maka perhitungan kami dari eksekutif sampai kemarin sore kami rencanakan sebesar Rp 89,4 triliun," kata Saefullah dalam rapat badan anggaran di Gedung DPRD, Jakarta Pusat, Rabu, 23 Oktober 2019.

Dana bagi hasil DKI salah satunya berasal dari dana perimbangan. Saefullah memaparkan pemerintah pusat memiliki piutang kepada DKI karena tak mencairkan dana perimbangan senilai Rp 6,39 triliun.

Sebab, menurut dia, realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) hingga Agustus 2019 defisit Rp 191,1 triliun. Akibatnya, dana perimbangan DKI menurun. Tak hanya itu, prediksi Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) DKI 2019 turun dari 8,51 triliun menjadi Rp 3,08 triliun.

Saefullah memaparkan, pihaknya menurunkan Rancangan Kebijakan Umum Anggaran - Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) 2020 di beberapa pos seperti dana otonomi khusus dan penyertaan modal daerah (PMD) untuk Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Jaya.

Dalam revisi Rancangan KUA-PPAS 2020 tercantum dana penyesuaian dan otonomi khusus menurun dari Rp 185,49 miliar menjadi Rp 62,61 miliar. Sementara PMD untuk PDAM berkurang Rp 1,62 triliun dari Rp Rp 3,39 triliun menjadi Rp 1,77 triliun.

"Dana penyesuaian dan otonomi khusus juga mengalami penurunan. Kemudian pada pengeluaran kami lakukan juga penyesuaian PDAM dan pemberian pinjaman daerah sehingga ini kami diskusi dengan tim TAPD (tim anggaran pemerintah daerah) dan sudah kami berlapor pada pak gubernur," jelas Saefullah.

Berikut rincian penurunan anggaran dalam revisi Rancangan KUA-PPAS 2020:
1. Pendapatan asli daerah: Rp 57,71 triliun menjadi Rp 56,71 triliun
- pajak daerah: Rp 50,51 triliun menjadi Rp 49,51 triliun

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

2. Lain-lain pendapatan daerah yang sah: Rp 3,68 triliun menjadi Rp 3,56 triliun
- dana penyesuaian dan otonomi khusus: Rp 185,49 miliar menjadi Rp 62,61 miliar

3. Belanja tidak langsung: Rp 37,35 triliun menjadi Rp 36,32 triliun
- belanja subsidi: Rp 8,02 triliun menjadi Rp 7,02 triliun
- belanja tidak terduga: Rp 318,31 miliar menjadi Rp 288,99 miliar

4. Belanja langsung: Rp 46,84 triliun menjadi Rp 44,04 triliun

5. Penerimaan: Rp 8,77 triliun menjadi Rp 3,34 triliun
- SiLPA: Rp 8,51 triliun menjadi Rp 3,08 triliun

6. Pengeluaran: Rp 11,79 triliun menjadi Rp 9,07 triliun
- Penyertaan Modal Daerah (PMD): Rp 9,75 triliun menjadi Rp 8,03 triliun. Penurunan PMD terjadi pada PD Dharma Jaya dari Rp 100 miliar menjadi tidak disuntikkan dana dan PDAM Jaya dari Rp 3,39 triliun menjadi Rp 1,77 triliun
- pemberian pinjaman daerah: Rp 2 triliun menjadi Rp 1 triliun

Pembahasan rancangan APBD DKI Jakarta 2020 dimulai hari ini oleh Pemprov DKI Jakarta dengan DPRD DKI.  APBD DKI Jakarta 2020 harus sudah disahkan pada akhir November mendatang. 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BMKG Prakirakan Sebagian Jakarta Hujan Ringan Siang dan Malam

1 jam lalu

Ilustrasi - Pejalan kaki menggunakan payung untuk berlindung dari hujan saat melintas di pedestrian MRT Lebak Bulus, Jakarta Selatan, 5 Desember 2023. (ANTARA FOTO/M RIEZKO BIMA ELKO PRASETYO)
BMKG Prakirakan Sebagian Jakarta Hujan Ringan Siang dan Malam

Pada siang hari, Jakarta Selatan, Jakarta Barat dan Jakarta Timur berpotensi hujan ringan.


BMKG Prakirakan Hujan Ringan Mendominasi Jakarta Siang Ini kecuali Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu

1 hari lalu

Ilustrasi hujan gerimis di Jakarta. TEMPO/Frannoto
BMKG Prakirakan Hujan Ringan Mendominasi Jakarta Siang Ini kecuali Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu

Pada siang hari, wilayah Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, Jakarta Barat dan Jakarta Timur berpotensi hujan ringan.


BMKG Prakirakan Jakarta Dominan Berawan Sepanjang Hari, Wilayah Selatan dan Barat Hujan Ringan Siang Hari

2 hari lalu

Ilustrasi Cuaca DKI Jakarta yang berawan. Tempo/Tony Hartawan
BMKG Prakirakan Jakarta Dominan Berawan Sepanjang Hari, Wilayah Selatan dan Barat Hujan Ringan Siang Hari

Pada pagi hari, seluruh wilayah Jakarta, termasuk wilayah Kepulauan Seribu, berpotensi mengalami cerah berawan.


BMKG Perkirakan Jakarta Dominan Cerah Berawan, Jakarta Selatan Hujan Ringan Sore Hari

3 hari lalu

Ilustrasi Cuaca DKI Jakarta yang berawan. Tempo/Tony Hartawan
BMKG Perkirakan Jakarta Dominan Cerah Berawan, Jakarta Selatan Hujan Ringan Sore Hari

Jakarta Selatan diperkirakan hujan ringan pada sore hari pukul 17.00 sampai pukul 20.00.


Menilik Capaian Pj. Gubernur Heru Memimpin Jakarta selama 730 Hari

7 hari lalu

Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono, membuka Bazar Ramadhan Sembako Murah di Depo LRT Pegangsaan Dua, Jakarta Utara, Kamis, 28 Maret 2024. Dok. Pemprov DKI Jakarta
Menilik Capaian Pj. Gubernur Heru Memimpin Jakarta selama 730 Hari

Selama dua tahun atau 730 hari, Pj. Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono berupaya keras membenahi Jakarta. Banyak perbaikan di berbagai bidang, dari kesehatan, penghijauan, kesehatan, hingga penangan banjir dan sampah.


Kualitas Udara Jakarta Terkini: Tanjung Priok Paling Tidak Sehat

8 hari lalu

Kualitas udara Jakarta tercatat tidak sehat pada Rabu, 16 Oktober 2024, pukul 11.00 WIB di wilayah Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara. (Jakarta.go.id)
Kualitas Udara Jakarta Terkini: Tanjung Priok Paling Tidak Sehat

Saat ini tidak ada wilayah Jakarta dengan kategori udara berkualitas baik.


BMKG Prakirakan Sebagian Jakarta Hujan Ringan Siang Hingga Malam

10 hari lalu

Ilustrasi - Pejalan kaki menggunakan payung untuk berlindung dari hujan saat melintas di pedestrian MRT Lebak Bulus, Jakarta Selatan, 5 Desember 2023. (ANTARA FOTO/M RIEZKO BIMA ELKO PRASETYO)
BMKG Prakirakan Sebagian Jakarta Hujan Ringan Siang Hingga Malam

BMKG memprakirakan Jakarta Timur dan Jakarta Selatan mengalami hujan ringan pada pukul 13.00 hingga 23.00 WIB.


Kualitas Udara Jakarta Pagi Ini: Pasar Minggu Tidak Sehat, Pulau Panggang Paling Baik

11 hari lalu

Pantauan secara daring kualitas udara Jakarta melalui situs udara.jakarta.go.id pada Senin, 14 Oktober 2024. Sumber: udara.jakarta.go.id
Kualitas Udara Jakarta Pagi Ini: Pasar Minggu Tidak Sehat, Pulau Panggang Paling Baik

Selain Pasar Minggu, kualitas udara tidak sehat tercatat di Taman Delonix (skor 104) dan GOR Ciracas (skor 101) Jakarta Timur.


BMKG Prakirakan Mayoritas Jakarta Berawan Sepanjang Hari, Hujan Ringan di Selatan dan Timur Siang Hari

11 hari lalu

Ilustrasi hujan gerimis di Jakarta. TEMPO/Frannoto
BMKG Prakirakan Mayoritas Jakarta Berawan Sepanjang Hari, Hujan Ringan di Selatan dan Timur Siang Hari

Pada pagi hari, seluruh wilayah Jakarta termasuk Kepulauan Seribu berpotensi mengalami cuaca berawan.


Studi: Kendaraan Berat Penyumbang Terbesar Emisi Partikulat Sektor Transportasi Jakarta

12 hari lalu

Truk tiga sumbu. Shutterstock
Studi: Kendaraan Berat Penyumbang Terbesar Emisi Partikulat Sektor Transportasi Jakarta

Kendaraan berat, terutama truk, adalah penyumbang terbesar emisi partikulat (PM10, PM 2.5, dan karbon hitam), NOx, dan SO2.