TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Dinas Kehutanan DKI Jakarta Suzi Marsitawati mengatakan penebangan pohon di trotoar Cikini dan Kramat Raya dilakukan karena pohon sudah keropos. Pemprov DKI akan melakukan peremajaan dengan menanam pohon pengganti.
"Akan ditanam pohon yang berbunga, seperti Tabebuya, Bungur, dan tanaman semak perdu seperti Soka, Bougenville, dan sebagainya," kata Suzi lewat pesan pendek, Ahad, 10 November 2019.
Pohon pengganti, kata Suzi, memiliki kriteria, yakni tumbuh dengan maksimal tinggi 10 meter, akarnya tidak merusak konstruksi fasilitas pejalan kaki, memiliki keindahan dengan warna-warna yang menarik. Di bawah pohon nantinya juga akan ditanam semak berbunga yang fungsinya juga sebagai penyerap polutan.
Atas dasar itu, Suzi meminta masyarakat tak usah khawatir daerahnya gersang karena akan ada pohon pengganti. "Yang perlu dikhawatirkan justru pohon yang ada sekarang di sana rata-rata sudah keropos," ucap Suzi. "Yang membahayakan tersebut kami eksekusi."
Suzi mengatakan sebagian besar pohon yang akan atau sudah ditebang adalah jenis Angsana dan Beringin. Pohon Angsana, lanjut dia, dahulu ditanam dengan tujuan percepatan penghijauan kota. Pohon jenis itu dipilih karena dapat tumbuh dengan cepat.
Meski cepat tumbuh, pohon Angsana memiliki kelemahan. Semakin tua usianya, struktur cabang dan batangnya mudah keropos dan rapuh.
"Dikhawatirkan mudah patah dan bahkan tumbang. Dampaknya membahayakan pengguna trotoar," ucap dia.
Adapun beringin sebelumnya ditanam dalam pot beton. Suzi menyebut seiring berjalannya waktu pohon tersebut akarnya menjebol pot beton dan rentan rusak.
Pemerintah DKI telah memasang pemberitahuan soal rencana penebangan pohon berukuran besar yang ada di Jalan Kramat Raya. Pada spanduk berwarna kuning itu tertulis, "Pohon ini akan direvitalisasi/ diremajakan (posisi terkena lajur ubin disabilitas, merusak saluran, dll)".
Sedangkan di arah sebaliknya dari Jalan Kramat Raya menuju ke arah Jalan Stasiun Senen terdapat spanduk berwarna putih dengan tulisan yang lebih rinci mengenai rencana penebangan pohon di trotoar Kramat. "Pemberitahuan, pohon ini akan ditebang karena: 1. Batang Keropos, 2. Kemiringan batang pohon lebih dari 45 derajat, 3. Kerusakan akar dan keterbatasan lahan akar, 4. Percabangan pohon yang mudah patah," demikian tulisan yang tertera dalam spanduk yang berasal dari Dinas Kehutanan Provinsi DKI Jakarta.