TEMPO.CO, Serang -Banjir bandang menerjang Kabupaten Lebak Provinsi Banten pada Rabu 1 Januari 2020.
Terkait banjir bandang, di kabupaten itu ada dua desa yang terisolir akibat jembatan penghubung antar desa putus.
Kapolda Banten Irjend Pol Tomsi Tohir hari ini mengerahkan sebanyak 700 personil anggota kepolisian untuk mengevakuasi para korban bencana banjir di dua desa itu.
"Kami telah menggerakan Sat Brimob Polda Banten untuk turun mengevakuasi masyarakat terdampak banjir bandang di Lebak,"kata Tomsi hari ini.
Sebanyak 700 personil dikerahkan dari berbagai satuan kerja dan direktorat yakni sebanyak 500 personil Ditsamapta, Ditpolairud, Sat Brimob, Bid Dokkes, Bid Humas, Polres Lebak dan Polres Serang Kabupaten.
Sedangkan untuk Sat Brimob ada sekitar 200 personil dari beberapa Batalyon Pelopor Brimob Polda Banten.
"Sampai lokasi bencana pukul 15.00 dipimpin oleh Danyon B Por Kompol Septiono,"kata Tomsi.
Di lapangan para personil polisi itu kata Tomsi berkoordinasi dalam penanganan banjir dengan TNI, Basarnas, BPBD dan Pemda.
"Ada dua desa yang terisolir bencana banjir karena jembatan putus. Dua desa itu adalah Sukajaya dan Sukarame," kata Tompi.
Pihaknya segera melakukan langkah evakuasi terhadap para korban banjir dan melakukan pembersihan pada rumah-rumah yang terdampak banjir.
"Kami sudah berkordinasi dengan unsur Babinsa dan Babinkantibmas setempat, meminta warga bersiap-siap bila ada perintah untuk melaksanakan evakuasi," kata Tomsi soal penanganan banjir bandang itu.