TEMPO.CO, Jakarta -PT Jasa Marga Tbk mulai mengantisipasi terjadinya ancaman banjir 11-15 Januari 2020 di ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek, alias Tol Japek bawah maupun atas.
Hal ini menyusul adanya prediksi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) perihal curah hujan tinggi pada 11-15 Januari 2020 mendatang yang bisa berbuntut banjir.
"Kami koordinasi dengan pihak eksternal, memastikan lagi normaliisasi saluran-saluran, memastikan saluran itu berfungsi, baik yang melintang maupun sejajar dengan jalan tol," kata Corporate Communication & Community Development Group Head PT Jasa Marga (Persero) Tbk Dwimawan Heru di Bekasi, Kamis, 9 Januari 2020.
Hujan dengan intensitas cukup tinggi pada 31 Desember sore hingga 1 Januari pagi membuat ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek nyaris lumpuh. Sebab, di sejumlah titik terjadi genangan dengan ketinggian bervariasi. Bahkan, rest area di kilometer 19 baru mulai diperasikan besok sejak terendam banjir awal tahun.
Dampak banjir itu, sejumlah gerbang tol ditutup seperti GT Cikarang Barat 4 arah Jakarta, GT Cibitung 1 dan 2, GT Tambun, GT Cikarang Barat 5, GT Cikarang Timur arah Jakarta dan GT Cibatu. Genangan juga terjadi di sekitar kilometer 19 membuat rest area kebanjiran, maupun genangan di Jatiwaringin, dan titik lainnya.
Selain di bawah, banjir juga terjadi di Tol Layang Jakarta-Cikampek di sekitar kilometer 30. Akibat penutupan gerbang tol maupun banjir, polisi terpaksa mengalihkan kendaraan keluar jalan tol. Sehingga, menyebabkan kemacetan parah di ruas jalan arteri Jalan Raya Kalimalang.
"(Penyebab genangan banjir) nanti dicek lagi, di tol layang juga dicek lagi," demikian Dwimawan Heru.