Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jakarta Smart City Kena Kritik Saat Banjir, Begini Kondisinya

Reporter

image-gnews
Petugas memantau layar monitor Jakarta Smart City Lounge di Balai Kota, 29 Januari 2016. Tempo/ Aditia Noviansyah
Petugas memantau layar monitor Jakarta Smart City Lounge di Balai Kota, 29 Januari 2016. Tempo/ Aditia Noviansyah
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Jakarta Smart City (JSC) mendapat kritik pedas dari seorang warganet usai banjir melanda Jakarta. Seorang warganet lewat akun Twitter @arifinpribadi menceritakan kinerja JSC di era Gubernur Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok saat merespons banjir. 

Dari penuturan @arifinpribadi, yang menyebut anaknya pernah bekerja di JSC, menilai ada kemunduran dalam pemanfaatan teknologi informasi di peringatan dini banjir Jakarta melalui Jakarta Smart City. Menurut dia, tak optimalnya kinerja JSC memperparah dampak banjir di ibu kota.

Arifin mengatakan wilayah rawan banjir di ibu kota berada dalam pantauan sistem sebelum hingga musim hujan tiba. Operator di JSC, kata dia, selalu berkoordinasi dengan penjaga pintu air, mengecek pompa, dan cek ketinggian air. Dengan pengawasan itu saat musim hujan tiba maka air bah bisa dikontrol.

"Karena ada kerjasama yang baik antara Pemda, JSC dan semua instansi terkait. Sekarang Jakarta Smart City sudah tinggal cerita. Investasi puluhan miliar bagi warga DKI kini sia-sia (waktu teroris di Sarinah, polisi terbantu oleh kamera-kamera JSC sampai mobil dan motor yang dipakai bisa di zoom nopol)," tulis Arifin di akun Twitter-nya pada 5 Januari lalu.

Tempo berkesempatan melihat ruang Jakarta Smart City di lantai tiga gedung Balai Kota DKI Jakarta pada Rabu, 15 Januari 2020. Sejumlah karyawan terlihat berada di depan puluhan komputer yang berada di deretan meja kerja.

Selain itu, ada satu ruangan yang menampilkan layar besar untuk memantau ibu kota melalui kamera pengintai (CCTV). Dari belasan bangku dan meja komputer di ruangan itu hanya ada empat orang yang ada di dalam ruangan.

Seorang karyawan JSC memperlihatkan cara kerja pengawasan keadaan Jakarta, melalui layar berukuran sekitar 10x3 meter. Operator memperlihatkan sistem pemantauan banjir melalui monitoring ketinggian muka air di setiap pintu air yang ada di ibu kota.

Operator juga menunjukkan sistem pengawasan kualitas udara hingga seluruh keadaan di ibu kota melalui kamera pengintai yang terpasang di seluruh penjuru DKI. Total ada 7.717 CCTV yang tersebar di ibu kota dan terintegrasi dengan JSC.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kepala Unit Pelaksana Jakarta Smart City, Yudistira, mengatakan sistem pengawasan melalui kamera yang telah terintegrasi di JSC, masih berjalan. Bahkan JSC terus melakukan pengembangan teknologi. "Dalam waktu dekat kami akan meluncurkan aplikasi Jaki (Jakarta Kini)," ujarnya.

Melalui aplikasi Jaki, warga bisa melaporkan dan mengetahui laporan telah ditindaklanjuti atau belum. Pada aplikasi Jaki tersedia fitur yang mengintegrasikan dengan sistem pengawasan mulai dari level muka air, kualitas udara hingga harga kebutuhan pokok di pasar. "Bahkan bisa juga menghubungkan dengan situs pemerintah hingga e-commerce," ujarnya.

Ihwal peringatan dini hujan pada tahun baru kemarin JSC menyatakan telah menyebarkan informasi ke warga. JSC mendistribusikan informasi peringatan dini tersebut melalui JakWarta yang ada di aplikasi Jaki.

Setelah itu, informasi peringatan dini disebar melalui media sosial. "Untuk OPD (organisasi perangkat daerah), kami sampaikan melalui Sistem CRM (cepat respon masyarakat). Agar masing-masing OPD melakukan antisipasi sesuai SOP," ujar Yudistira.

Ia pun menunjukkan bukti saat JSC menyebar informasi peringatan dini melalui foto-foto tangkapan layar yang telah didistribusikan ke berbagai media sosial.

IMAM HAMDI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

12 jam lalu

Pengendara kendaraan bermotor menerjang banjir yang menggenangi Jalan Mayjen Sungkono, Surabaya, Jawa Timur, Jumat, 28 April 2023. Hujan deras yang mengguyur di kawasan itu menyebabkan sebagian jalan terendam genangan banjir dan mengakibatkan kemacetan lalu lintas di kawasan tersebut. ANTARA FOTO/Didik Suhartono
Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

Pada 2024, Kota Surabaya menjadi salah satu wilayah di Jawa Timur yang merasakan langsung dampak banjir. Walhi Jatim beri tanggapan.


Konflik TikTok dengan AS Makin Panas: ByteDance Mau Jual?

21 jam lalu

Logo TikTok terlihat di smartphone di depan logo ByteDance yang ditampilkan dalam ilustrasi yang diambil pada 27 November 2019. [REUTERS / Dado Ruvic / Illustration / File Photo]
Konflik TikTok dengan AS Makin Panas: ByteDance Mau Jual?

Bagaimana nasib TikTok di AS pasca-konflik panas dan pengesahan RUU pemblokiran aplikasi muncul di sana?


BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

23 jam lalu

Foto udara kendaraan bermotor terjebak kemacetan karena banjir  menggenangi jalur utama pantura Semarang-Surabaya di Jalan Kaligawe Raya, Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu, 6 April 2024. ANTARA/Aji Styawan
BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

BMKG imbau masyarakat Jawa Tengah mewaspadai potensi banjir dan longsor. Jawa Tengah diperkirakan mulai masuk kemarau bulan April ini.


Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

1 hari lalu

Ilustrasi Banjir/TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

Kendati mulai surut, BNPB mengantisipai banjir susulan.


Psikolog Sebut Perlunya Orang Tua Terapkan Aturan Jelas Penggunaan Ponsel pada Anak

1 hari lalu

Ilustrasi anak main ponsel pintar. (Shutterstock.com)
Psikolog Sebut Perlunya Orang Tua Terapkan Aturan Jelas Penggunaan Ponsel pada Anak

Orang tua harus memiliki aturan yang jelas dan konsisten untuk mendisiplinkan penggunaan ponsel dan aplikasi pada anak.


BNPB: Hujan Lebat 10 Jam, Lebih dari 100 Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Luwu

1 hari lalu

Pelaksana tugas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari menjelaskan sebaran dan dampak banjir Kalimantan dalam Disaster Briefing daring di Jakarta, Senin 12 September 2022. (Antara/Devi Nindy)
BNPB: Hujan Lebat 10 Jam, Lebih dari 100 Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Luwu

BNPB menyatakan, hujan lebat selama 10 jam menyebabkan banjir di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.


Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

2 hari lalu

Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi berjalan usai menjalani pemeriksaan di gedung KPK, Jakarta, Senin, 10 April 2023. Prasetyo diperiksa sebagai saksi dalam tindak pidana korupsi terkait pengadaan tanah di kelurahan Pulo Gebang Kecamatan Cakung Jakarta Timur, tahun 2018-2019. TEMPO/Imam Sukamto
Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

DPRD DKI menyinggung program Pemprov DKI untuk mengatasi banjir dan kemacetan, salah satunya sumur resapan.


BNPB: Banjir Tiga dari Lima Kecamatan di Musi Rawas Utara Surut

2 hari lalu

Upaya evakuasi dan penyelamatan korban banjir di Musirawas Utara, Sumatra Selatan. Foto Dokumentasi Basarnas Palembang
BNPB: Banjir Tiga dari Lima Kecamatan di Musi Rawas Utara Surut

Sebelumnya banjir merendam lima daerah di Kabupaten Musi Rawas Utara sejak 16 April lalu.


PT PundiKas Indonesia Bantah Telah Menjebak dan Meneror Nasabah karena Pinjol

3 hari lalu

Ilustrasi: Rio Ari Seno
PT PundiKas Indonesia Bantah Telah Menjebak dan Meneror Nasabah karena Pinjol

PT PundiKas Indonesia, layanan pinjaman dana online atau pinjol, membantah institusinya telah menjebak nasabah dengan mentransfer tanpa persetujuan.


Data Terbaru Banjir Musi Rawas: 51 Ribu Warga Terdampak dan 292 Hunian Rusak Berat

3 hari lalu

Basarnas cari korban tenggelam banjir bandang Muratara, Musi, Sumatera Selatan. (ANTARA/ HO- Basarnas Palembang)
Data Terbaru Banjir Musi Rawas: 51 Ribu Warga Terdampak dan 292 Hunian Rusak Berat

Banjir di Musi Rawas Utara merusak hunian dan berbagai fasilitas di lima kecamatan. BNPB mendata ada 51 ribu warga lokal terdampak.