TEMPO.CO, Jakarta -Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Partai Keadilan Sejahtera (DPW PKS) DKI Jakarta Sakhir Purnomo mengatakan, proses pemilihan wakil gubernur atau Wagub DKI menggantikan Sandiaga Uno, mandek di DPRD DKI.
Karena itulah, PKS menyiapkan nama baru cawagub dan menggeser dua calon sebelumnya.
Menurut Sakhir, pemilihan wagub tak kunjung berlangsung hingga masa periode anggota dewan 2014-2019 berakhir. "Sampai periode yang baru dilantik juga tidak ada kepastian, terus mentok kan," kata Sakhir saat dihubungi, Senin, 20 Januari 2020.
Sakhir menambahkan, hingga kini tak ada kejelasan ihwal proses pemilihan wagub. Lagipula, dia melanjutkan, salah satu calon dari PKS, Ahmad Syaikhu, juga terpilih sebagai anggota DPR. Menurut dia, Syaikhu lebih memilih tanggung jawabnya sebagai wakil rakyat ketimbang cawagub.
"Sementara kan juga belum ada kejelasan terkait prosesnya. Makanya kenapa kemudian pimpinan menarik beliau sebagai kandidat," ucap Sakhir.
Akan tetapi, Sakhir tak gamblang menyebut dua calon dari PKS, yakni Syaikhu dan Agung Yulianto ditolak anggota DPRD. Dia berujar tak tahu-menahu apakah dua sosok itu ditolak dewan. Hanya saja, Sakhir meyakini, keduanya adalah kader terbaik dari PKS.
"Jadi gini, kan ketika proses ada kendala di lapangan, kami kan berikhtiar maksimal cari solusi terbaik."
Hari ini Gerindra mengumumkan dua nama baru pengganti mantan Wakil Gubernur DKI Sandiaga Uno. Keduanya adalah Nurmansyah Lubis dari PKS dan Ahmad Riza Patria dari Gerindra. Surat penetapan dua nama baru ini telah ditandatangani Dewan Pimpinan Pusat (DPP) dan Ketua Umum masing-masing partai. Tanda tangan Taufik dan Sakhir juga terpampang dalam surat itu.
Ditetapkannya dua nama ini telah menggeser dua calon sebelumnya, yakni Agung Yulianto dan Ahmad Syaikhu yang sama-sama politikus PKS.
Pemilihan cawagub bergulir sejak November 2018, setelah beberapa bulan sebelumnya Wagub DKI Sandiaga Uno mundur untuk maju menjadi Calon Wakil Presiden di Pilpres 2019. Tapi proses mencari Wagub DKI baru itu mandek di DPRD DKI.