TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Terpilih Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Moh Adib Khumaidi mngatakan masker bedah palsu maupun masker kain tak bisa menangkal virus corona. Adib angkat bicara soal penemuan pabrik pembuatan masker bedah palsu oleh polisi beberapa hari lalu.
Adib mengatakan masker ilegal buatan pabrik itu tak bisa menangkal virus seperti corona atau COVID-19, karena tak sesuai standar kesehatan.
Menurut Adib, masker bedah dibuat sesuai standar, terdiri dari 3 lapis yang pada lapisan tengah terdapat filter untuk menahan virus masuk atau ke luar dari tubuh seseorang.
"Masker bedah asli ada selapis untuk menahan virus dari luar dan dalam. Jadi ketika membeli masker, lihat bentuk fisiknya, jika seperti yang saya sebutkan bisa dikatakan itu asli," ujar Adib di Hotel Shangri-la, Jakarta Pusat, Sabtu, 29 Februari 2020.
Selain masker bedah palsu, ia mengatakan masker kain seperti yang banyak dipakai masyarakat juga tak bisa menangkal virus. Sebab, masker kain tak punya filter untuk menjaring virus.
"Ada juga masker jenis N95, tapi itu sesak walaupun paling aman. Jadi kalau sehari-hari, pakai masker bedah sudah cukup," ujar Adib.
Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan menyatakan Indonesia sampai saat ini terbebas dari Corona. Walaupun di negara tetangga seperti Singapura dan Filipina ditemukan pasien positif corona.
Per Jumat, 28 Februari 2020, virus corona COVID-19 sudah menyebabkan 2.858 orang meninggal, sebagian besar di Cina. Jumlah kasus terkonfirmasi sebanyak 83.079 di sekitar 53 negara di dunia, dengan penambahan jumlah kasus terkonfirmasi lebih dari dua ribu per hari belakangan ini.