TEMPO.CO, Bogor -Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim, mengatakan tengah memetakan jaringan penularan virus corona dan mitigasi resiko. Hal ini menyusul data tiga orang positif corona, termasuk Wali Kota Bogor, Bima Arya dan puluhan orang lainnya yang berstatus Orang dalam Pemantauan dan Pasien dalam Pengawasan.
"Menindaklanjuti dengan memetakan jaringan penularan virus dan mitigasi resikonya," kata Dedie ketika dihubungi Tempo, Sabtu, 21 Maret 2020.
Dedie mengatakan status Kejadian Luar Biasa di Bogor, sebagai langkah awal untuk mengelola kondisi kedaruratan. Ia menyebut akan dikoordinasikan lebih lanjut tentang kebutuhan seperti jumlah personel, alat, bahan-bahan dan anggaran. "Serta sumber daya lain yang diperlukan," kata Dedie Kepada Tempo saat dikonfirmasi, Sabtu 21 Maret 2020.
Menyikapi kendala yang ada di lapangan khususnya mulai menghilangnya Alat Pengaman Diri seperti masker yang sudah sulit dicari di pasar, Dedie mengatakan sedang melakukan kajian dan mencari solusi terdekat sambil menunggu realisasi bantuan APD dari pemerintah RI. "Informasinya Pemerintah Pusat berencana untuk menyiapkan kebutuhan masker, khususnya bagi tenaga medis," ucap Dedie.
Saat dikonfirmasikan perihal masih beraktifitasnya para karyawan yang bekerja tanpa WFH, Dedie mengatakan pegawai sudah memahami tugas pokok dan tanggung jawab masing-masing dan menyesuaikan dengan skala prioritas. Sehingga, Dedie berharap sedapat mungkin komponen pendapatan tidak terpengaruh. "Dengan kesiapan menghadapi kondisi darurat corona saat ini," demikian Dedie.