TEMPO.CO, Bekasi - Wakil Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto, mengatakan pendapatan daerah turun akibat pandemi Corona. Realisasi penerimaan selama Maret diperkirakan tak lebih dari 30 persen dari potensi yang ada. "Cukup besar penurunannya, mungkin sekitar 70 persen," kata Tri Adhianto, Selasa, 31 Maret 2020.
Menurut Tri Adhianto, pendapatan daerah di Kota Bekasi mengandalkan jasa dan perdagangan. Lantaran banyak tempat usaha tutup maka berpengaruh terhadap pendapatan asli daerah dimana tahun ini ditargetkan Rp 3 triliun lebih.
"Kalau mal tutup tidak ada yang parkir. Kalau tidak ada yang parkir, tidak ada pendapatan," sebut Tri yang menyebut hampir semua mal telah tutup.
Sektor lain, seperti pajak restoran, hotel, dan lainnya turun drastis. Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi, menambahkan pendapatan daerah yang anjlok tidak lepas dari pandemi Corona. "Sudah enggak bisa narik restoran, hotel juga kosong," ujar Rahmat.
Oleh sebab itu, Pemkot Bekasi segera melakukan evaluasi terhadap APBD 2020 yang telah ditetapkan sebesar Rp 6,4 triliun. Rahmat menyebut Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil telah memberikan sinyal agar anggaran tahun ini fokus menanggulangi penyebaran virus Corona. "Kami sedang pikirkan ini. Seminggu atau dua minggu ke depan dilihat perkembangannya," kata Rahmat Effendi.
ADI WARSONO