TEMPO.CO, Jakarta -Aktivis Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Sudaryatmo, menyinggung soal sarana dan prasarana transportasi publik yang bebas dari sentuhan tangan atau disebut hand free terkait potensi penularan Corona.
Dia menyebut, konsep itu penting diterapkan di tengah pandemi Covid-19 alias masih merebaknya penularan Corona.
"Dengan belum secara penuh konsep hand free itu diterapkan, ada potensi sarana transportasi masih menjadi media penularan Corona (Covid-19)," kata dia dalam diskusi virtual, Sabtu, 13 Juni 2020.
Konsep itu bisa terwujud salah satunya dengan mendesain toilet tanpa pintu. Kemudian keran wastafel dan sabun cair yang menggunakan sensor, sehingga publik dapat mencuci tangan tanpa menyentuh apapun.
Menurut Sudaryatmo, sarana ini kerap disentuh sejumlah orang yang membuka peluang penyebaran virus Corona. Dia mencontohkan fasilitas toilet di bandara yang rata-rata sudah menggunakan sensor.
"Ini menjadi catatan menarik bagi operator transportasi untuk mendesain sarana dan prasarana dari konsep hand free," ucap dia.
Dia memaparkan, konsumen menghendaki sarana transportasi yang aman dan sehat. Rasa aman itu diperoleh ketika operator transportasi publik misalnya menyemprotkan disinfektan secara rutin di sarana dan prasarana yang kerap tersentuh.
Penularan Corona di transportasi umum tinggi mengingat sejumlah orang bakal berada di dalam satu kendaraan yang sama. Bahkan, Kepala Departemen Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Tri Yunis Miko Wahyono berpendapat, kebijakan melonggarkan penggunaan transportasi publik berpotensi menaikkan jumlah penularan virus corona ke daerah.