TEMPO.CO, Jakarta - Sembilan karangan bunga berisi pesan kekecewaan orang tua siswa terhadap aturan Penerimaan Peserta Didik Baru atau PPDB DKI berjejer di depan halaman Balai Kota. Karangan bunga tanda protes kiriman para orang tua siswa itu mulai berdatangan sejak Jumat sore, 3 Juli 2020.
“Ya, itu bentuk kekecewaan anak-anak kami,” kata Ratu saat dihubungi Senin, 6 Juli 2020.
Salah seorang wali murid, Eva mengatakan kecewa Gubernur DKI Anies Baswedan. “Pak Anis Baswedan enggak mau muncul dalam kekisruhan PPDB tahun 2020 ini.”
Menurut dia, sebagai gubernur, Anies harus bertanggungjawab terhadap persoalan PPDB 2020. “Sebagai Gubernur DKI yang harus bertanggung jawab terhadap warganya.” Eva menyampaikan dalam pesan teks.
Salah satu karangan bunga itu berisi ucapan selamat karena Anies Baswedan berhasil menghancurkan masa depan depan murid peserta PPDB 2020. “Selamat dan sukses atas keberhasilan Gubernur DKI dan Disdik DKI yang telah menghancurkan masa depan anak-anak angkatan 2020”.
Ada pula karangan bunga yang menuntut agar Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Nahdiana mundur. “Selamat Tinggal Bu Kadisdik DKI Anda Layak Turun”, demikian pesan dalam karangan bunga itu.
GABRIEL | ENDRI KURNIAWATI