TEMPO.CO, Bandung -Manajer Humas PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi 2 Bandung, Noxy Citrea, mengatakan mulai akhir pekan ini kereta api Argo Parahyangan rute Stasiun Bandung-Gambir Jakarta tidak lagi beroperasi. “Mulai akhir pekan ini, tiga Kereta Api Argo Parahyangan kembali dibatalkan,” kata dia, Kamis, 16 Juli 2020.
Noxy mengatakan tiga perjalanan kereta Argo Parahyangan itu beroperasi setiap akhir pekan mulai Sabtu sampai Senin. Mulai 17 Juli 2020, tiga perjalanan kereta itu tidak lagi beroperasi. “Kebijakan ini diambil karena okupansi penumpangnya masih rendah,” kata dia.
Namun kata dia, PT KAI masih melayani penumpang kereta yang hendak menuju Jakarta dengan menggunakan Kereta Turangga rute Surabaya Gubeng-Stasiun Bandung-Gambir yang beroperasi setiap akhir pekan. “Berangkat dari Stasiun Bandung pukul 06.05 pagi, berjalan setiap Jumat, Sabtu, dan Minggu,” kata dia.
Dan alternatif selanjutnya adalah Kereta Api Serayu Pagi rute Purwokreto-Kiaracondong-Pasar Senen. “Berangkat dari Stasiun Kiaracondong pukul 14.06 WIB, yang berangkat setiap hari,” kata dia.
Noxy mengatakan persyaratan bagi calon penumpang menuju Jakarta saat ini relatif lebih mudah. Pemerintah DKI Jakarta tidak lagi mensyaratkan Surat Izin Keluar Masuk atau SIKM bagi yang ingin memasuki Jakarta.
“Sudah ditiadakan oleh Pemprov DKI Jakarta sejak 14 Juli 2020. Mulai Keberangkatan Rabu, 15 Juli 2020, syarat SIKM tersebut diganti dengan mengisi CLM pada aplikasi JAKI yang dapat diunduh di HP masing-masing,” kata dia.
CLM atau Corona Likelihood Metric, adalah fitur dalam aplikasi JAKI. Aplikasi tersebut dapat diunduh di Google Play Store dan Apple App Store.
Menurut dia, syarat lainnya masih sama. “Seperti menunjukkan surat bebas Covid-19, kemudian memakai masker, pakaian lengan panjang, dan juga bersuhu tubuh tidak lebih dari 37,3 derajat Celcius. Diharapkan dengan perubahan syarat tersebut dapat meningkatkan minat masyarakat untuk naik kereta dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat,” kata dia.