TEMPO.CO, Jakarta - PT Transportasi Jakarta mencatat kenaikan penumpang hingga 7 persen saat diterapkan kebijakan ganjil genap pada masa PSBB transisi. Juru bicara PT Transjakarta, Nadia Diposanjoyo, mengatakan selama kebijakan ganjil genap jumlah penumpang terus meningkat.
"Hasil evaluasi selama lima hari ganjil genap ada kenaikan," kata Nadia melalui pesan singkatnya, Selasa, 11 Agustus 2020.
Ia menuturkan jumlah penumpang Transjakarta pada periode 24-30 Juli mencapai 1.552.552 orang. Jumlah tersebut meningkat saat ganjil genap diterapkan pada Senin pekan lalu, 3 Agustus 2020. Pada periode 3-7 Agustus mencapai 1.659.771 orang.
Adapun rincian penambahan penumpang tersebut bisa dilihat sejak Senin hingga Jumat secara berurutan, yakni 337.326, 328.257, 332.709, 331.864 dan 329.615 orang. Pada hari pertama penindakan pelanggaran ganjil genap 10 Agustus kemarin, jumlah penumpang meningkat menjadi 345.695 orang.
"Kami pastikan protokol kesehatan untuk tetap terus terjaga," ujarnya. Transjakarta pun telah mengantisipasi kenaikan jumlah penumpang ini dengan penambahan armada bus yang beroperasi.
Penambahan 155 unit armada di 10 koridor Transjakarta dilakukan untuk memastikan kapasitas angkut sesuai protokol Covid-19 sebesar 50 persen dari kapasitas.
Selain itu, manajemen juga telah menurunkan tingkat penumpukan di halte dengan mempercepat waktu kedatangan bus dari standar minimum 10 menit menjadi 3 - 5 menit maksimal.
Perusahaan juga memastikan sanitasi bus tiga kali sehari menggunakan disinfektan. "Kami juga berusaha memastikan maksimal penggunaan halte hanya 50 persen dari kapasitas maksimal masing masing halte dan dilakukan antrean di luar halte apabila batas maksimum sudah di capai dalam halte."
Selain itu, Transjakarta telah menyiapkan alternatif top up di halte dengan memasang vending machine untuk menghilangkan transaksi tunai. Sosialisasi protokol kesehatan pun masih terus dilakukan melalui berbagai media.
"Kami juga bekerja sama dengan komunitas untuk memsosialisasikan kepada pelanggan akan pentingnya patuh terhadap protokol kesehatan terutama pada jam sibuk," ucapnya.
Transjakarta, kata Nadia, juga menyiapkan tempat cuci tangan di halte BRT.