TEMPO.CO, Jakarta - Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Yusri Yunus mengatakan dua anggota polisi korban pengeroyokan di Markas Polsek Ciracas masih menjalani perawatan di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat. Keduanya, kata dia, mengalami luka-luka cukup parah hingga tusukan senjata tajam.
Yusri menerangkan korban pengeroyokan pertama bernama Bripda Bernandus Dimas Anggota Kompi 3 Pleton 2 Dalmas Ditsamapta Polda Metro Jaya.
Baca Juga: Penyerangan Polsek Ciracas, TNI AD Periksa Lagi 19 Prajurit
"Dia mengalami luka sobek pada bagian wajah, memar di seluruh wajah, luka belakang kuping kiri 7 jahitan, dan luka tusuk benda tajam di belakang paha kanan," ujar Yusri saat dikonfirmasi, Selasa, 1 September 2020.
Untuk korban kedua, Yusri mengatakan bernama Bripka Tukin Anggota Unit VII VIP Ditpamobvit Polda Metro Jaya. Ia mengalami luka memar parah di bagian wajah kanan."Mereka terkena sweeping saat pulang dinas," kata Yusri.
Sebelumnya, pada Sabtu lalu sekitar 01.45 WIB Polsek Ciracas diserang segerombolan orang tidak dikenal yang merusak sejumlah fasilitas. Penyerangan yang dilakukan sekitar 100 orang itu berbuntut pembakaran satu unit mobil dinas Wakil Kepala Polsek Ciracas, satu unit bus operasional dirusak di bagian kaca, pagar Polsek yang dirobohkan, serta kaca kantor pelayanan yang pecah.
Selain dua polisi, seorang kru ANTV mengalami luka tembak yang diduga dari senjata airsoft gun. Selain itu beberapa warga juga terluka, namun dapat kembali pulang setelah mendapat perawatan.
Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman membenarkan bahwa beberapa anggota TNI ikut terlibat dalam penyerangan Polsek Ciracas. Dudung mengatakan sebanyak enam dari sekitar 100 orang yang terlibat dalam perusakan Polsek Ciracas dan fasilitas umum di Jakarta Timur itu telah menjalani pemeriksaan intensif Polisi Militer Kodam Jayakarta.
"Saat ini sedang dalam proses penyidikan dan investigasi terhadap 6 orang tetap berjalan, akan kami sampaikan (hasil investigasi) kemudian," ujar Dudung