TEMPO.CO, Jakarta - Wali Kota Jakarta Utara Sigit Wijatmoko mengenang almarhum Muhamad Harmawan, Camat Kelapa Gading, sebagai sosok Aparatur Sipil Negara pekerja keras, santun dan lemah lembut. Selain itu, Harmawan gigih dalam bertugas, berdedikasi dan loyalitasnya tinggi dalam bekerja. “Sekaligus sebagai seorang ayah yang amat mencintai keluarganya,” kata Sigit dalam keterangan tertulis yang diunggah situs utara.jakarta.go.id pada Ahad, 20 September 2020.
Dewan Kota Jakarta Utara perwakilan Kecamatan Kelapa Gading, Aji Lubis, mengenang Harmawan tak hanya sebagai rekan kerja dalam membangun wilayah, namun juga sahabat karib. Ia mengaku sering berbagi cerita, baik megenai pekerjaan maupun hobi. “Kami sering kerja dan juga berolah raga bersama.”
Camat Kelapa Gading Muhamad Harmawan wafat di usia 47 tahun saat dirawat di Rumah Sakit Penyakit Infeksi atau RSPI Sulianti Saroso, Jakarta Utara, pada Sabtu, 19 September 2020 pukul 11.50 WIB. Harmawan diketahui meninggal akibat ARDS atau gangguan pernapasan dan hiperkoagulopati akibat infeksi Covid-19.
Harmawan dirawat di RSPI Sulianti Saroso selama empat hari sejak 14 September 2020, sebelum meninggal dunia. Meninggalnya Camat Kelapa Gading juga disampaikan Gubernur DKI Anies Baswedan melalui pesan teks yang tersebar berantai di media sosial.
"Innalillahi wa inna illaihi rajiun. Kembali kabar duka. Bapak M. Hermawan, Camat Kelapa Gading wafat pada pukul 11.50, 19 Sept 2020 di RSPI Sulianti Saroso. Mohon doa dari semua utk Almarhum, dan mari segerakan ambil wudhu, selenggarakan sholat ghaib utk almarhum bersama keluarga di rumah masing-masing. Anies Baswedan," tulis Anies.
Meninggalnya Harmawan, berselang hanya tiga hari dari meninggalnya Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah. Rabu, 16 September, Saefullah tutup usia di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto, Jakarta Pusat, Rabu, 16 September 2020, pukul 12.55. Lelaki Betawi itu telah menduduki jabatan Sekda DKI sejak 17 Juli 2014.
Saefullah telah menjadi Sekda sejak Gubernur DKI dijabat Joko Widodo, Basuki Tjahaja Purnama, Djarot Syaiful Hidayat, dan Anies Baswedan. Sebelum menjadi Sekda, Saefullah menjabat sebagai Wali Kota Jakarta Pusat pada tahun 2008 - 2014. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Widyastuti mengatakan pria kelahiran 11 Februari 1964 itu meninggal karena shock sepsis irreversible bagi pasien terkonfirmasi Covid-19.