TEMPO.CO, Jakarta - Misteri penemuan mayat yang ditemukan warga di di Jalan Papanggo Raya, Tanjung Priok, Jakarta Utara pada Jumat pagi, 30 Oktober 2020, terungkap. Korban ternyata bernama Asari, 65 tahun, tukang ojek di wilayah tersebut.
Kanit Reskrim Polsek Tanjung Priok Ajun Komisaris Paksi Eka Putra mengatakan pria itu diduga menjadi korban perampokan karena sejumlah barang miliknya seperti motor dan dompet hilang.
"Hal ini mutlak pencurian karena kekerasan, begal itu ya," ujar Putra saat dihubungi, Selasa, 3 November 2020.
Putra mengatakan kasus pencurian dengan kekerasan ini akan ditangani serius karena kasus begal atau kejahatan jalanan mulai meningkat kembali. Polres Jakarta Utara dan hingga Jatanras Polda Metro Jaya akan dilibatkan.
Sejauh ini, Putra mengatakan pihaknya sudah mengantongi identitas pelaku yang diperkirakan lebih dari satu orang itu. "Kami menyisir seluruh CCTV dan memperdalam lagi saksi-saksi di TKP, sudah dikantongi beberapa nama," ujar Putra.
Penemuan mayat Asari di Jalan Papango Raya menggegerkan warga sekitar karena kondisinya bersimbah darah. Dari tubuhnya, polisi menemukan sebuah luka di bagian leher bekas tusukan benda tajam.
Baca juga: Kasusnya Makin Marak, Polisi Sebut Korban Begal Sepeda Enggan Melapor
Jenazah korban pertama kali ditemukan masyarakat di sekitar lokasi yang melintas pukul 05.00. Saat itu Asari sudah tewas dengan bersimbah darah.
Polisi kemudian melakukan pemeriksaan dan menemukan kunci motor di yang digenggam korban. "Hanya ditemukan kunci motor yang masih di tangannya dia, tapi motornya enggak ada kami cari," ujar Kapolsek Tanjung Priok Komisaris Hadi Suripto.
Penemuan mayat di Jalan Papanggo itu menarik perhatian karena identitas korban tak diketahui. Polisi hanya menemukan sebuah ponsel model lama di kantong celana korban.